Pemerintah Kabupaten Rembang

Kementan Dorong Pemkab Rembang Awasi Populasi Bibit Ternak Unggulan

Puncak perayaan hari tani nasional bersamaan dengan Gelar Potensi Peternakan dan Gebyar SIWAB 2019 Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan di Gedung Olah Raga (GOR) MBESI Rembang, Rabu (25/9/2019). Acara yang bertajuk Ngrumat Bebrayan Hanggayuh Kamulyaning Kadang Tani Ternak tersebut diikuti sedikitnya 600 hewan ternak dari berbagai wilayah di Jawa Tengah.

Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dalam sambutannya mengatakan saat ini Kabupaten Rembang menempati ke-4 se-Jawa Tengah dalam jumlah populasi ternak sapi. Saat ini populasi jumlah sapi di Kabupaten Rembang mencapai 135.997 ekor per tahun, hal tersebut bisa menjadi daya tarik dan potensi yang sangat besar untuk pengembangan usaha agro bisnis peternakan kedepannya di Kabupaten Rembang terutama bagi para investor di bidang peternakan.

Kabupaten Rembang juga telah ditetapkan sebagai sumber bibit sapi peranakan PO oleh Kementrian Pertanian. Nilai positif dari suatu wilayah yang ditetapkan sebagai sumber bibit sapi Peranakan Ongole (PO) ini akan mempengaruhi tingkat harga jual dan kepercayaan para konsumen atau pembeli. Pasalnya kualitas dari bibit sapi PO di Kecamatan Kragan sudah terjamin dan dilengkapi sertifikat jaminan kualitas bibit sapi PO yang baik.

“Kabupaten Rembang khususnya di Kecamatan Kragan sudah tersertifikasi dan terjamin dari segi kesehatannya. Berdasarkan penelitian dari berbagai balai penelitian yang menangai kesehatan hewan menunjukan bibit-bibit sapi indukan di Kecamatan Kragan terbebas dari penyakit menular. Kabupaten Rembang merupakan Kabupaten kedua setelah Kebumen yang ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit sapi PO di Jawa Tengah,” tutur Bupati Hafidz.

Sementara itu, Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita yang hadir pada acara tersebut mengatakan faktor utama keberhasilan ternak ditunjang dengan pemenuhan hijauan pakan ternak yang berkualitas. Ketut menuturkan bahwa pada tahun 2019, Program Gerakan Pengembangan dan Pemanfaatan Pakan Berkualitas (Gerbang Patas) sudah terealisasi 59.5% atau sebesar 97 Ha, dan untuk pengembangan padang penggembalaan sebesar 100 Ha sudah terealisasi 100%, pemeliharaan padang penggembalaan 472 Ha terealisasi 300 Ha atau setara 50.56%.

Ketut berharap agar pelaku peternakan khususnya Kabupaten Rembang untuk terus mendukung kemajuan pembangunan peternakan Indonesia. Kesadaran dan perhatian akan pentingnya penanganan masalah pangan menjadi pendorong untuk mewujudkan Swasembada Daging Sapi tahun 2026 sebagaimana ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Mohon dengan hormat Bapak Bupati beserta jajaran untuk pemotongan hewan ternak betina di Jawa Tengah diawasi seketat mungkin. Karena banyak ternak betina kita yang merupakan sumber bibit sapi kita dipotong-potong. Nanti kalau sampai betinanya dipotong peternakan kita akan muter-muter horisontal tidak pernah bertambah,” kata I Ketut Diarmita.

Ditempat yang sama, Gubernur Jawa Tengah Melalui Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah, Peni Rahayu mengatakan selain sebagai upaya nyata mendukung kedaulatan pangan Jawa Tengah, kegiatan ini juga merupakan usaha untuk memberikan apresiasi kepada para peternak sekaligus untuk memberikan motivasi kepada para peternak agar semakin meningkatkan usaha peternakannya. Dirinya menyebutkan, peternakan di Jawa Tengah sudah sangat bagus, baik dari peternakan sapi, kambing, maupun unggas. Bahkan hasil ternak unggas jenis ayam saat ini populasinya sangat melimpah hingga menimbulkan permasalahan.

“Kami berkali-kali dipusingkan dengan hasil ternak unggas. Pada saat yang lalu kami diundang oleh Menteri Menko Perekonomian juga belum bisa memberikan jawaban. Kemarin para peternak juga sudah menghadap Gubernur (Ganjar Pranowo) terkait dengan produksi ternak ayam yang melimpah,” terang Peni Rahayu.

Exit mobile version