Pemerintah Kabupaten Rembang

Kementrian LH, Pemkab Rembang dan Ponpes Nurul Mustofa Sepakat Lestarikan Hutan Gunung Lasem

Kementrian Lingkungan Hidup menandatangani kerjasama pelestarian hamparan ekosistem penyangga Hutan Gunung Lasem menjadi Hutan serba manfaat dengan Pondok Pesantren Nurul Mustofa, Pemkab Rembang dan sejumlah pihak lainnya, Jum’at (17/9/2021). Dalam hal ini Nurul Mustofa menjadi yang pertama pihak Ponpes yang bekerja sama dalam hal pengelolaan hutan, terlebih keberadaanya di tengah hutan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang, Fahruddin menyampaikan potensi sumber daya hutan sangat penting untuk dipertahankan keberadaannya, eksploitasi yang bijaksana dengan mempertahankan prinsip-prinsip kelestarian menjadi tanggungjawab bersama dalam mewujudkan tata kelola hutan yang baik.

Sekda mengatakan perlunya mempertahankan keberadaan hutan karena Luas kawasan hutan di Kebonharjo seluas 17.734,6 Hektar. Khusus Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Gunung Lasem seluas 2.640,84 Ha mayoritas jenis tanaman RBC (Rimba Hutan Campuran) kelas hutan HAS (Hutan Alam Sekunder).

“Kawasan Hutan Kebonharjo Meliputi 3 kabupaten, yaitu Tuban : 3.054,44 Ha, Blora  : 1.589,08 Ha dan Rembang : 13.088,08 Ha,” imbuhnya.

Sekda menambahkan sebagian besar wilayah Gunung Lasem sendiri berada di Kecamatan Lasem, tetapi ada beberapa kecamatan yang juga berada di wilayah Gunung Lasem, seperti Kecamatan Sluke, Kecamatan Sedan, Kecamatan Kragan, Kecamatan Pamotan, dan Kecamatan Pancur. Dimana Puncak tertinggi dari Gunung Lasem adalah Puncak Argopuro yang berada di ketinggian 806 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL).

Sekda menyebutkan Untuk Flora mayoritas di Gunung Lasem yaitu Segawe, Alpukat, Sukun, Johar, Sonokeling, Weru, Kemiri, dan Jaranan.

Sekda menerangkan Satwa yang ada mayoritas burung Trucukan, Ciblek, Kutilang, Kera Ekor Panjang, Sirtu, Perkutut dan Biawak. Dan juga ada informasi bahwa pada blok hutan Gunung Lasem dan sekitarnya terdapat indikasi keberadaan macan tutul (Panthera Pardus). Sehingga perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti dengan pemasangan kamera trap.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Wiratno menyampaikan pihaknya datang ke Rembang juga ingin mempertahankan fauna di Gunung Lasem yang mulai kekeringan di musim kemarau. Sehingga pihaknya bekerjasama dengan Pondok Pesantren Nurul Musthofa akan menanami pohon di bawah hutan tegakan.

“Seperti yang termaktub di dalam Quran Surat Ar-Rum ayat 41 bahwa manusia yang berbuat kerusakan manusialah yang harus memperbaiki bumi itu sendiri, ” imbuhnya.

Ke depan di sana juga akan ditanami pohon randu. Setelah itu bisa dikembangkan budidaya lebah, yang nantinya bisa menghasilkan madu.

“Hubungannya juga dengan SMK ini (budidaya lebah-red) , disini ada SMK kehutanan. Gedungnya rencana dibangun disini, SMK Rimba Taruna, ” ungkapnya.

Pengasuh Ponpes Nurul Mustofa , Saifullah Abdullah, atau akrab disapa Gus Saiful menuturkan setelah adanya MoU ini, pihaknya akan menindaklanjuti terkait perlindungan satwa dan penghijauan di gunung Lasem ini. Sehingga hutan Lasem bisa benar- benar menjadi paru- paru di wilayah Lasem dan sekitarnya.

“Kita bersama santri nantinya ikut menjaga satwa, termasuk dalam hal penghijauannya. Agar disini bisa menjadi paru- paru pesisir pantai utara, ” ungkapnya.

Sebelum kegiatan yang dimulai di wilayah Ponpes Nurul Mustofa, Dirjen LH Wiratno berkesempatan bertemu Bupati Rembang H.Abdul Hafidz di Rumah Dinas Bupati. Disana Wiratno memberikan buku yang ditulisnya. (Mif/Rud)

Exit mobile version