Pemerintah Kabupaten Rembang sangat memperhatikan kesejahteraan para Guru Tidak Tetap (GTT). Mulai K2 guru PAUD sampai SMA.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz saat menghadiri halal bihalal PGRI Kecamatan Sulang di gedung serba guna komplek Kecamatan Sulang, Kamis (20/7/2017).
Jumlah guru di Kabupaten Rembang berlebih, belanja untuk guru saja hampir Rp. 500 milyar dari pendapatan Rp. 1,6 triliun, belum sertifikasinya Rp. 180 miliar lebih.
Bupati telah menetapkan untuk K2 mendapatkan honor Rp, 1, 3 juta. Angka tersebut meningkat cukup signifikan dibanding sebelumnya yang hanya berkisar Rp. 300 ribu sampai Rp. 400 ribuan.
“Sementara ini yang udah kami tetapkan untuk 2018 mulai 1 januari guru GTT dari PAUD dan TK minimal Rp. 400 ribu sampai Rp. 600 ribu. Sedangkan yang guru GTT SD dan SMP mulai Rp. 600 ribu sampai Rp. 900 ribu, tergantung masa kerjanya, kira- kira itu, “ tuturnya.
Besaran honor atau gaji guru GTT tersebut dirasa masih belum memadai. Untuk itu diharapkan ada dukungan dari sumber dana lain, seperti BOS dan guru yang sudah sertifikasi, ke depan harapannya sampai Rp. 1,4 juta sesuai Upah Minimal Kabupaten (UMK).
Menurutnya total dana yang dibutuhkan untuk peningkatan guru GTT tahun 2018 sebanyak Rp, 25,6 milyar lebih, meningkat dari sebelumnya yang hanya Rp. 4 sampai 5 milyar. Ia memohon doa masyarakat agar upaya pemkab dalam meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa dilancarkan, karena dengan demikian juga bisa digunakan untuk peningkatan kesejahteraan guru GTT.
Peningkatan kesejahteraan guru GTT tersebut bisa mendukung upaya Pemkab untuk mengatasi kekurangan jumlah guru berdasarkan hitungan rombongan belajar (rombel). Yakni memberdayakan guru GTT yang ada di kabupaten Rembang, dibanding harus dengan cara regrouping sekolah.