Pemerintah Kabupaten Rembang

Keseruan Ratusan Anak SD Serbu Markas Damkar

Ratusan siswa SD IT Avicenna Lasem menggeruduk Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Rembang Rabu (20/9/2023). Bukan untuk melakukan aksi demo, mereka  melakukan pembelajaran lapangan untuk mengisi masa jeda.

Ratusan siswa ini diperkenalkan peralatan dan perlengkapan untuk pemadaman api. Mereka juga antusias diajak naik mobil pemadam kebakaran (damkar).

Setelah itu petugas damkar diberikan pengetahuan tentang damkar. Selain itu petugas juga menjelaskan bagaimana sifat api dan bahayanya.

Salah seorang guru, Siryati menjelaskan kebetulan para siswa baru saja menyelesaikan Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) 1 dan Penilaian Tengah Semester (PTS) 1.

Masa jeda yang ada dimanfaatkan untuk mengenalkan murid lebih jauh tentang Pemadam Kebakaran.

“Selama ini kan mungkin mereka hanya melihat dari tontonan televisi saja. Nah sekarang kita ajak lebih dekat mengenal Damkar, melihat kantornya seperti apa, kendaraannya kayak gimana,” ujarnya.

Petugas Damkar Rembang, Teguh Wiwoho mengatakan pengetahuan tentang pemadam kebakaran perlu diberikan kepada anak usia dini. Hal itu penting, agar anak – anak mengetahui apa itu api, bagaimana sifat api dan juga bahayanya.

“Anak-anak juga perlu tahu pengetahuan dasar soal pemadam kebakaran. Setidaknya hal itu bisa turut mencegah terjadinya kebakaran utamanya dilingkungan rumah,” kata Teguh.

Menurut Teguh, untuk usia remaja mulai diajarkan tips menanggulangi kebakaran skala kecil. Sedangkan bagi orang dewasa diberikan wawasan cara mengatasi kebakaran besar.

“Materi untuk anak, remaja dan dewasa memang beda. Kalau anak lebih ditekankan larangan bermain api. Tapi kalau remaja dan dewasa sudah mulai diajarkan tips mengatasi kebakaran,” imbuhnya.

Bagi sekolah yang ingin melakukan kunjungan ke Pos Damkar, bisa bersurat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang. Setelah itu akan dibuatkan jadwal kunjungan dan barulah diinformasikan kembali ke pihak sekolah.

“Yang jelas untuk melakukan kunjungan ke Pos Damkar sekolah nggak perlu bayar,” pungkas Teguh. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version