Pandemi virus Covid-19 membuat masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar rumah dan tidak boleh berkerumun. Karena itulah tradisi peringatan Hari Kartini yang digelar setiap tanggal 21 April dengan rangkaian kegiatan lainnya urung dilaksanakan tahun ini.
Peringatan Hari Kartini yang ke 141 ini sangat berbeda. Upacara kemeriahan Gema Kartini dan ziarah bersama ke makam Kartini pun ditiadakan. Sebagai gantinya masyarakat dihimbau untuk berdoa dari rumah masing-masing.
Ketua Penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Rembang, Hj. Hasiroh Hafidz berharap di tengah kesenyapan peringatan hari lahir RA Kartini ini tidak mengurangi kekhidmatan dalam mengenang jasa-jasa beliau sebagai Pahlawan Nasional Emansipasi Wanita.
Ia mengatakan banyak keteladanan dan kata-kata Kartini dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang masih sesuai dengan kondisi saat ini.
Salah satu kata-kata mutiara itu adalah “Tiada awan di langit yang tetap selamanya, tiada mungkin akan terus menerus terang cuaca sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan kehidupan manusia serupa alam”. Kata-kata tersebut mengandung semangat optimisme menghadapi kehidupan karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Selanjutnya Istri Bupati Rembang H.Abdul Hafidz juga mengajak kepada seluruh kalangan masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona bersama Pemerintah.
Ia juga meminta kepada kaum perempuan untuk tidak terpuruk, menurutnya saat ini wanita harus bangkit dan ikut berkiprah melawan corona dengan memberikan contoh kepada keluarga dengan di rumah saja, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Dalam situasi seperti ini perempuan harus bangkit dan tidak terpuruk serta ikut berkiprah melawan corona. Ajarkan dan berikan contoh kepada keluarga kita masing-masing untuk di rumah saja jika tidak ada keperluan penting, sering cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan setiap keluar rumah memakai masker, ” jelasnya.
Ia juga berharap kepada pelaku industri rumahan, jasa catering dan industri kerajinan untuk tetap berjalan, dan bersinergi dengan pemerintah tentunya dengan memperhatikan ketentuan terkait penanganan virus corona yang telah ditetapkan.
Dukungan serta kerjasama dari masyarakat juga dibutuhkan, pasalnya GOW baik Tim Penggerak PKK, Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten telah bersinergi dan bergerak bersama mencegah penularan virus Corona di Kota Garam ini.