Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang menggelar Konser Literasi di halaman Taman Rekreasi Pantai Kartini, Rabu (19/10/2022). Kegiatan itu dihadiri oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz, Ketua DPRD Supadi, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindakop-UKM) M. Mahfudz, Kepala Dinas Komunikasi Informasi (Dinkominfo) Prapto Raharjo, pegiat literasi, komunitas seni, taman baca, PKK dan Yayasan Lasem Heritage.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang, Akhsanuddin mengatakan konser literasi merupakan gerakan masyarakat membaca Indonesia. Dengan menginisiasi “Book Charity” sejak Juni kemarin.
Langkah ini ditempuh untuk menumbuhkan kembali minat baca dan berkunjung ke perpustakaan paska pandemi Covid-19. Ahsanudin menyebut Konser Literasi sebagai penutup dari rangkaian kegiatan Book Charity.
“Upaya kami untuk menumbuhkan kembali minat baca dan berkunjung ke perpustakaan paska pandemi,” katanya.
Sementara konser literasi dimaksudkan memberikan gambaran bahwa Dinarpus Kabupaten Rembang tidak hanya layanan perpustakaan. Namun juga memiliki peran fungsi pelestarian budaya.
Hal ini dikarenakan banyak sekali budaya atau kesenian yang hampir punah dari rekam jejak, isi, pesan dan petuahnya tidak tertulis dengan lengkap dan baik.
Konser literasi ini juga menampilkan beberapa hiburan dan kesenian khas daerah Rembang diantaranya Jedoran Bonang, Tari Gondoriyo dan Tari Gegala.
“Ini membuka kembali cara pandang kita semua masih banyak masih menganggap Dinarpus tidak berkecimpung administrasi surat menyurat, layanan pinjam buku perpustakaan akan tetapi Dinarpus juga bertugas menyelamatkan naskah-naskah kesenian daerah,” terangnya.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengapresiasi konser literasi ini. Dinarpus disebut mempunyai peran strategis dalam mencerdaskan bangsa ini. Dengan berbagai programnya seperti literasi digital dan konser literasi ini diharapkan mampu mencerdaskan anak bangsa.
“Semoga dengan literasi digital dan konser literasi ini dapat membuahkan hasil di masa datang.
Bupati mendorong kreativitas, promosi dari jajaran Dinarpus. Tantangan pada generasi muda cukup berat dengan godaan handphone yang tak jarang membuat anak apatis.
“Inilah yang harus kita komunikasikan dengan perpustakaan di desa dan pak Camat, ” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)