Lansia jangan sampai merasa menjadi kelompok yang tidak produktif meskipun kekuatan dan kesehatan menurun . Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih dari pada generasi muda.
Hal tersebut disampaikan Bupati Rembang H Abdul Hafidz saat menjadi pembina apel bersama dalam rangka memperingati hari lansia tingkat kabupaten Rembnag Jumat (19/5/2017) di alun-alun Rembang.
Bupati Menyebutkan Lansia sesuai Undang-undang pemerintah nomor 30 tahun 2009, bahwa lansia merupakan salah satu bagain warga negara yang dilindungi oleh aturan dan diperhatikan oleh perundang-undangan.
Maka Pemerintah sampai hari ini masih dan terus menginginkan lansia untuk berkontribusi dalam pembangunan negara khususnya untuk kabupaten Rembang. Dan banyak Lansia di kabupaten Rembang telah mengabdikan diri dengan segala kemampuan yang ada karena pengalamannya, kearifannya dalam berpikir dan bertindak.
Untuk itu Pemerintah mengajak bersama-sama khususnya Lansia untuk mewariskan pengalaman, tindakan-tindakan yang sesuai dengan norma-norma agama, budaya yang tidak melanggar ketentuan Undang-undang bisa di wariskan kepada kepada generasi penerus kita.
“,Jangan sampai kita mandiri tanpa melihat generasi dibawah dan harus terus bersambung secara estafet antara generasi tua dan dibawahnya dan tidak boleh putus,”ungkapnya.
Sejalan di era globalisasi dan tehnologi yang maju tentu ini akan berbahaya ketika lansia tidak mengambil peran untuk memberikan warisan. Warisan itu bisa berupa budaya, akhlak, etika yang baik untuk generasi muda.
“Sangat berbahaya apabila kita tidak bisa memberikan warisan kepeda generasi penerus kita, Suku, agama, etnis, maupun etika, kondisi ini bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara kita,”imbuhnya.
Seusai apel Bupati secara simbolis menyerahkan kursi roda dan sembako bantuan CSR kepada beberapa Lansia. Kegiatan dilanjutkan dengan senam lansia bersama.