Pemerintah Kabupaten Rembang

Korban Berjatuhan, Bupati Siap di Barisan Depan

Dalam pelaksanaan pemilihan umum tahun 2019, berjalan dengan aman dan kondusif walaupun tahapan pekerjaan yang dijalani cukup melelahkan. Hingga Selasa (30/4) Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaksanakn Rapat Pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu tahun 2019 tingkat kabupaten Rembang, di gedung Balai Kartini, hari selasa (30/4).

Ketua KPU Rembang mengatakan keseriusan panitia pemilu baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang tidak mengenal lelah itu dibuktikan dengan 2 orang meninggal dan 4 orang sakit bahkan sampai keguguran.

“Dalam pelaksanaan ini, jajaran kami, KPU dan juga dari Bawaslu, tidak mengenal lelah menjalani tahapan ini dengan serius. Sampai akhirnya menimbulkan korban, di jajaran KPU sendiri. Ada 1 yang meninggal dan 4 sakit. Yang meninggal saudara Nurul Hidayah, KPPS 7 Desa Landoh. Kemudian yang jatuh sakit, saudara Listiyana dari Sukoharjo, kecamatan Rembang; kemudian Nur Shodiq, dari Plawangan, Kragan; kemudian Asmaul Husna, dari Suntri, Gunem dan Joko Wahono, dari Kunir Sulang. Dan tadi pagi, Bapak Bupati saya dapat WA dari PPK Kragan mengabarkan anggota kami dari KPPS meninggal dunia. Atas nama Khoirul Anam anggota KPPS Sumurtawang. Jadi yang meninggal jumlahnya 2 orang, ” tuturnya.

Partisipasi pemilih di tingkat kabupaten Rembang, mencapai 88 persen.
Bupati mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara pemilu yang melaksanakan tugas dengan ikhlas. Sehingga pihaknya akan memberikan bantuan kepada pejuang demokrasi yang telah meninggal dunia.

Kepada semua pihak Bupati meminta apapun yang disampaikan oleh KPU harus bisa diterima. Dirinya merasa sedih ketika ada statemen terkait adanya indikasi permainan-permainan. Seperti yang ditayangkan di Televisi atau di media sosial bahwa ada penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan pemilu.

Kalau statement itu sampai dihembuskan ke Kabupaten Rembang, maka pihaknya yang akan maju di barisan depan untuk melawan.
Himbauan itu supaya masyarakat tidak terlalu percaya dengan yang di Televisi. Terbukti di Rembang, mulai dari tingkat desa hingga kecamatan diawasi oleh Panitia Pengawas Lapangan, saksi dn lainnya

Exit mobile version