Pemerintah Kabupaten Rembang

KPU Rembang Gelar Simulasi Pemungutan Suara

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang menggelar simulasi pemungutan suara untuk Pemilu 2024, Rabu (27/12/2023) di TPS 32 Desa Pamotan Kecamatan Pamotan. Simulaai dihadiri PPK, PPS dari 14 kecamatan serta warga sekitar.

Dalam simulasi itu dihadiri Asisten Sekda Rembang, Agus Salim dan juga Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik  (Kesbangpol), Dwi Purwanto.

Dalam simulasi itu pemilih datang ke TPS dengan mambawa KTP dan surat C5.  Setelah KPPS mencatat, pemilih mengantri menunggu panggilan dari petugas. Setelah dipanggil KPPS, pemilih datang ke petugas untuk mengambil surat suara.

Ada lima surat suara yang dicoblos. Meliputi surat suara calon presiden, calon DPR RI, calon DPD RI, DPR provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Khusus surat suara DPR provinsi dan DPRD kabupaten/kota berukuran besar.

Setelah mencoblos kertas dilipat kembali dan dimasukkan ke kotak suara.lalu pemilih mencelupkan jari pertanda sudah menyalurkan hak suara ke dalam tinta yang sudah disiapkan KPPS.

Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Sekda, Agus Salim usai turut mencoba simulasi pemungutan suara menuturkan surat suara yang calon anggota legislatif memang berukuran cukup besar. Sehingga Ia berpesan kepada KPU agar memberikan pemahaman ekstra kepada pemilih usia lanjut.

“Kami berpesan kepada KPU agar memberikan pemahaman kepada mereka yang berusia lanjut. Terutamanya usai mencoblos cara melipatnya tidak sampai sobek, ” ungkapnya.

Atas nama Pemkab Rembang, Agus Salim menghimbau agar masyarakat bisa memanfatkan kesempatan Pemilu untuk memilih pemimpin bangsa, jangan sampai golput. Selanjutnya masyarakat bisa memilih sesuai hati nuraninya untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpinnya untuk lima tahun mendatang.

Ketua KPU Kabupaten Rembang, M. Iqbal Fahmi menuturkan simulasi dibuat semirip mungkin dengan situasi pada pemungutan suara sebenarnya nanti. Hanya saja logo dan nama partai politik diganti dengan nama-nama buah.

“Kita buat sama dengan saat pemungutan suara februari nanti. Nama parpol kita ganti nama buah, ukuran surat suaranya sama, ” ungkapnya.

Iqbal menambahkan ukuran surat suara yang besar adalah untuk pemilihan calon legislatif, DPR RI, DPR Provinsi dan DPRD Kabupaten / Kota. Hal itu dikarenakan banyaknya nama- nama Caleg yang harus tercantum di surat suara.

Qosidah salah satu warga Pamotan yang ikut dalam simulasi pemungutan suara mengaku bingung saat mencoblos. Hal itu dikarenakan ada tiga lembar surat suara yang lebar dan banyak terdapat nama- nama Caleg.

“Bingung mas, banyak sekali. Nama- nama calegnya banyak sekali, kecil , kecil, jadi harus benar- benar di baca,  ” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version