Pemerintah Kabupaten Rembang

Kragan Expo Center Kampanyekan Stop Pernikahan Dini

Ribuan orang memadati Lapangan Sepakbola Desa Sumurpule Kecamatan Kragan untuk mengikuti Kragan Expo Center, Sabtu (30/11/2019). Pada pelaksanaannya kali ini kegiatan yang digagas oleh Aliansi Yes I Do bekerjasama dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) untuk graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan.

Dwi Yunanto Hermawan Manajer Program PKBI Jawa Tengah mengatakan Kragan Expo Center itu untuk mendukung kegiatan Yes I Do yang sudah berjalan kurang lebih tiga tahun di Rembang. Kegiatan yang dibarengkan dengan temu kangen KPM PKH sekaligus Graduasi ini juga menjadi kesempatan emas untuk memasyarakatkan program Yes I Do berupa pencegahan perkawinan anak , kehamilan remaja dan sunat perempuan.

“Di dalam sinkronisasi program PKH dan Yes I Do yang dihadiri ribuan orang ini adalah momentum yang pas untuk mengkampanyekan dan mengajak semua elemen masyarakat terutama di wilayah Kecamatan Kragan untuk turut serta mensukseskan program pencegahan perkawinan anak dan lainnya, ” terangnya.

Menurutnya selama tiga tahun Yes I Do berjalan , angka perkawinan anak cenderung menurun. Selain itu para remaja yang terlibat dalam program Yes I Do menunjukkan potensi yang luar biasa, selain itu peran KPAD dan kebijakan di level Desa sangat mendukung anak- anak dapat meneruskan sekolah dan karirnya sehingga tidak menikah diusia yang tergolong terlalu muda.

Di dalam kegiatan itu juga berdiri belasan stand yang menampilkan berbagai produk kuliner. Dimana mereka adalah kelompok para Penerima PKH dan sejumlah kelompok remaja dan desa dampingan Yes I Do.

Di sesi akhir panitia juga menggelar talkshow bertema Keluarga Sehat dan Berkualitas. Talkshow tersebut mengedukasi masyarakat bagaimana membangun sebuah keluarga yang benar- benar memperhatikan perkembangan anak dan kesehatannya.

Sementara itu Bupati Rembang H.Abdul Hafidz mengapresiasi gerakan Yes I Do dimana Kabupaten Rembang memang membutuhkan peran pemuda yang berkualitas. Untuk menuju kesana hanya bisa diraih dengan bekal ilmu dan pendidikan.

Ia seringkali menghimbau bahwa perencanaan untuk menikah atau berkeluarga harus matang. Menikah diusia dini bisa menjadi salah satu penyebab dari kemiskinan jika ekonomi suami dan istri masih labil, kemudian juga bisa menjadi penyebab kematian bayi ataupun ibu saat melahirkan jika kesiapan jasmani seseorang masih belum siap.

Dalam kesempatan itu pula, Bupati kembali meminta para ibu mau menyusui anaknya. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) jauh lebih baik daripada susu formula. Pemberian makanan dan minuman yang mengandung gizi yang dibutuhkan oleh anak dari masih dalam kandungan hingga balita juga ditegaskan Bupati agar anak terhindar dari penyakit stunting.

 

Exit mobile version