Pemerintah Kabupaten Rembang

Laesan dari Lasem Akan Tampil di TMII, Angkat Warisan Budaya Rembang

Kabupaten Rembang kembali mendapat kesempatan untuk memperkenalkan seni dan budaya daerah di tingkat nasional. Pada 8 Oktober 2025 mendatang, Pemerintah Kabupaten Rembang akan menampilkan berbagai kesenian daerah di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Salah satu kesenian yang akan ditampilkan adalah Laesan, seni pertunjukan tradisional kuno yang berasal dari Kecamatan Lasem.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Sulistiyowati, menyampaikan bahwa empat duta seni Rembang akan tampil dalam kesempatan tersebut.

“Yang tampil besok itu sendratari Rembang Sakawit dari Sanggar Tari Galuh Ajeng, Laesan dari Lasem, hiburan musik keroncong Tiga Negeri, dan karnival batik dari MAN 2 Rembang,” jelas Sulistiyowati, Selasa (17/9).

Ia menambahkan, tampilnya Laesan di TMII menjadi momen penting untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan kesenian lokal ke masyarakat yang lebih luas. Selama ini, Laesan dikenal memiliki unsur mistik yang kental, namun juga menyimpan filosofi kehidupan yang mendalam.

“Pegiat sejarah dan seni di Lasem terus berupaya menjaga eksistensi Laesan, yang sudah sangat jarang dipentaskan. Ini kesempatan yang baik untuk memperkenalkannya kembali ke publik,” tambahnya.

Menurut Sulistiyowati, setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah memang mendapat giliran untuk tampil di Anjungan Jawa Tengah TMII. Tahun ini, Rembang mendapat jadwal tampil pada bulan Oktober.

Budayawan sekaligus pelestari kesenian Laesan, Yon Suprayoga, menyambut baik kesempatan tersebut. Ia menilai, pentas di Jakarta akan semakin mengangkat keberadaan Laesan sebagai warisan budaya khas Lasem.

“Sebelumnya Laesan juga pernah dipentaskan di Semarang, seperti di Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Taman KB. Harapannya, kesenian ini semakin dikenal luas dan diakui sebagai bagian dari seni budaya asli Lasem,” ungkap Yon.

Laesan merupakan seni pertunjukan rakyat yang dahulu menjadi hiburan bagi masyarakat, khususnya para pekerja galangan kapal di wilayah Soditan, Lasem. Pertunjukan ini biasa digelar dalam acara syukuran atau hajatan warga. Meskipun sempat meredup, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan oleh seniman dan pegiat budaya setempat. (Mif/Rudi/Kominfo)

Exit mobile version