Kelompok kesenian Ketoprak yang akan tampil dalam lomba seni tradisional di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta melakukan kegiatan latihan ketiga di rumah dinas Wakil Bupati Rembang, Selasa (5/4/2017) malam. Bahkan mereka selesai latihan hingga pukul 00.30 WIB yang dimulai pukul 20.15 WIB.
Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar), Muttaqin,M.Pd saat ditemui ruang kerjanya, Rabu (5/4/2017) mengatakan dalam latihan tersebut mereka masih dalam rangka pemantapan percakapan dan bloking. Selain itu masih pada tahapan keserasian antara percakapan dengan iringan gendhing.
“Alhamdulillah tadi malam sudah ada sinkronisasi antara percakapan dengan gendhing. Tinggal nanti pada tahapan berikutnya perlu lebih detail dalam percakapan antar pemain, termasuk dalam ketepatan waktu,”ujarnya yang juga selaku koordinator kegiatan.
Ia mengungkapkan waktu yang disediakan dalam pementasan adalah 20 menit. Namun hasil latihan ketiga, waktu yang mereka habiskan cukup baik yaitu 19menit 44 detik.
Dalam kelompok ketoprak yang akan memainkan lakon “Dumadining lonthong tuyuhan” tersebut berjumlah 25 orang. Mereka terdiri atas sutradara, pembuat scenario, pengrawit dan pemain.
Salah satu pemain yang sangat spesial yakni Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto, SE, selain itu Kepala Dinbudpar, Ir. Dwi Purwanto, MM. Khusus untuk Wabup menurutnya sudah ada banyak perkembangan yang bagus jika dibandingkan saat latihan pertama dan kedua.
“Ada beberapa percakapan yang harus kami berikan tekanan-tekanan pada bapak wakil bupati karena memiliki peran yang vital juga ketika mendampingi gurunya yaitu sunan bonang, beliau sebagai santri atau murid memberikan respon untuk memberikan suasana sehingga posisi seorang murid kepada gurunya ini merupakan sebuah ketawaduan seorang murid kepada gurunya,”ungkapnya.
Wabup Bayu Andriyanto memerankan peran sebagai Broto yang merupakan santri dari Sunan Bonang. Selain santri , Broto merupakan Adipati Binangun pada saat itu.