Lebih Baik Buka Buku Sekolah Daripada Buka Buku Nikah. Itulah kalimat yang menjadi perhatian dan disukai banyak orang yang hadir dalam Sedan Expo kantor Kecamatan Sedan, Sabtu (14/10) ,termasuk paling disukai oleh Bupati Rembang, H.Abdul Hafidz, S.Pd.I.
Kalimat itu muncul dari salah seorang siswa SMPN 1 Kragan yang maju memenuhi tantangan dari Bupati untuk membuat ajakan jangan menikah usia dini. Dari sekian banyak siswa dengan sejumlah kalimat ajakan, “Lebih Baik Buka Buku Sekolah Daripada Buka Buku Nikah” yang paling membuat Bupati memberikan Aplaus, termasuk dari tamu undangan.
Sebuah kalimat yang membuat siswa tersebut mendapat hadiah uang tunai Rp. 100 ribu dari Bupati. Meskipun delapan siswa lainnya juga maju dan melontarkan kalimat
Kalimat tersebut juga dituliskan kembali oleh Bupati ke selembar kain komitmen Stop Pernikahan usia dini dan kehamilan remaja.
“Di tulis ya, Lebih Baik Buka Buku Sekolah Daripada Buka Buku Nikah, tag line nya kira- kira itu. Jadi ini salah satu cara kita untuk mengatur keluarga, ya melalui Yes I Do, termasuk keluarannya sekolah ramah anak,” ujar Bupati.
Sekolah ramah anak atau Sedan Expo yang bisa disebut wilayah kecamatan ramah anak ini diharapkan bisa membuat siswa atau remaja lebih mandiri. Nyaman mengikuti pembelajaran di sekolah atau tidak bosan sekolah.
“Tidak hanya siswanya saja, tetapi gurunya dan masyarakat ikut mendukung terwujudnya sekolah yang ramah anak,” imbuhnya.
Pernikahan usia dini mempunyai sejumlah resiko. Diantaranya perempuan usia muda alat reproduksinya belum sempurna, mereka mempunyai resiko tinggi jika mengandung. Belum lagi jika ekonominya belum stabil atau mandiri, biasanya memicu perceraian.
Dalam kesempatan tantangan tolak pernikahan dini, sedikitnya ada delapan siswa dan satu remaja yang maju ke depan. Mereka ada yang mendapat Rp. 100 ribu adapula yang Rp. 50 ribu dari Bupati, tergantung apakah sesuai kalimat yang diucapkan dengan stop pernikahan dini atau tidak.
