Pemerintah Kabupaten Rembang

Liem Heritage the Hidden Treasure of Rembang, Wabup Hanies:  Dulu Rumah “Lowo” Kini Luar Biasa

Kabupaten Rembang memiliki sejarah panjang tentang akulturasi etnis Tionghoa dan Jawa. Barang- barang peninggalannya pun banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Lasem.

Nah kali ini ada peninggalan dari ratusan tahun yang lalu di Kecamatan Rembang dan kini sudah direstorasi. Peninggalan itu berupa rumah berarsitek Tionghoa kuno yang disebut- sebut sebagai harta terpendam di Rembang atau the hidden treasure of Rembang.

Rumah ini terletak di komplek pecinan masuk wilayah Desa Sumberjo Kecamatan Rembang, tepatnya di jalan Erlangga. Tepatnya di belakang warung sate serepeh.

Penggagas Liem Heritage, Udaya Halim menceritakan bahwa bangunan yang kini dinamai Liem Heritage ini dulunya rumah yang terbengkalai selama 200 tahunan. Sehingga di lantai 2 rumah itu menjadi tempat tinggal ribuan kelelawar dan tak salah jika Udaya Halim sempat menyebutnya “Omah Lowo”.

Rumah itu dibangun oleh Kapiten atau Mayor Liem Tjay Sing pada sekitar tahun 1850 an . Pada saat Udaya Halim datang pertama kali ke sana tahun 2017, rumah itu berfungsi sebagai tempat ibadah umat Budha dan sudah berlangsung lebih dari 50 tahun dengan nama Vihara Karuna Cattra.

Selang beberapa bulan, Udaya Halim mendapatkan lampu hijau untuk membelinya. Yang kemudian direstorasi  untuk mengembalikan ke masa-masa rumah masih memberikan kebanggaan masyarakat sekitar pada masanya dulu.

“Liem Heritage ini akan saya jadikan museum. Sementara baru diresmikan dulu, belum pembukaan,” imbuhnya.

Pendiri Museum Benteng di Tangerang ini  mengungkapkan perjalanan merestorasi rumah yang sudah dilaksanakan selama 5,5 tahun ini, masih belum selesai. Sehingga masih dalam penyelesaian.

Dijelaskan Udaya bahwa yang membuat rumah Liem Heritage ini adalah orang Jawa. Namun arsitekturnya percampuran Jawa dan Tionghoa.

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ saat berkesempatan ikut meresmikan Liem Heritage. Iapun menyebut Liem Heritage sebuah kebanggaan bagi Rembang.

Wabup Hanies menyampaikan terimakasih  atas upaya Udaya Halim untuk melestarikan kebudayaan dan telah menemukan rumah tersebut. Dan  pada tahun 2017 mulai merevitalisasi rumah “Lowo” ini hingga bisa menjadi seperti sekarang ini.

“Tentu akan memperkaya budaya di Kabupaten Rembang. Akan banyak sekali informasi yang bisa kita temukan dan semoga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tuturnya.

Wabup menyampaikan selaku perwakilan pemerintah  akan mendukung langkah Udaya Halim dalam pelestarian budaya. Terlebih Udaya ingin menyatukan simpul-simpul peranakan Tionghoa dari Tangerang sampai ke Rembang. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version