Batu gamping di wilayah kabupaten Rembang disinyalir mengandung mineral dalam bentuk lithium. Hal itu sesuai dengan hasil penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan juga pernah ditemukannya lithium dari bongkahan batu gamping milik PT. SAF.
Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang, Subakti saat memberikan sambutan dalam kegiatan Business Week BUMD Migas Rembang dengan tema Menggali dan mengelola Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Rembang di aula lantai 4 Kantor Bupati Rembang, Kamis (22/2/2018) mengungkapkan hasil riset dari LIPI batu gamping yang terdapat kandungan lithium dan memenuhi standart selain di wilayah Kabupaten Rembang ditemukan juga di wilayah Grobogan dan Tuban Jawa Timur, diperkuat dengan pernah ditemukannya lithium dalam bongkahan batu gamping PT. SAF beberapa waktu lalu.
Kabar tersebut merupakan kabar baik, mengingat harga lithium bahan batrei hampir setara dengan harga emas. Namun perlu proses atau penelitian lebih lanjut mengingat kualitas lithium di setiap wilayah berbeda.
“Lithium ini harga jualnya setara dengan emas, tapi tentu ada penelitian lebih lanjut karena kualitas gamping di tiap wilayah berbeda, yang bagus bisa diambil lithiumnya yang jelek bisa dimasukkam ke pabrik semen. Ini harapannya bisa semakin mensejahterakan warga dengan peningkatan perekonomian Rembang,” ujar yang juga selaku Komisaris Utama PT. RME.
Sementara itu Direktur Utama PT. Rembang Migas, Zainul Arifin menambahkan kegiatan business Week BUMD Migas Rembang ini memang bertujuan untuk mengembangkan pengelolaan SDA yang ada di Rembang. Pasalnya Rembang memang memiliki kekayaan SDA yang luar biasa, seperti gas alam yang segera dikembangkan dan galian C.
Menggandeng sejumlah stakeholder yang berkompeten merupakan salah satu cara efektif untuk menggali dan mengelola SDA yang ada agar lebih maksimal. Selanjutnya pengembangan BUMD RME juga akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi terutama bagi tenaga kerja lokal.
“Kita mencoba menjalin kerjasama antar stakeholder, baik dari Rembang sendiri maupun dari luar daerah untuk pengelolaan sumber daya alam agar maksimal. Terlebih di bagian selatan membentang pegunungan dari Pati Rembang seluruh kecamatan mengandung jutaan kubik bahan tambang, muai batu trash, batu kapur, silica dan mungkin sesi kedua ada namanya mineral lithium bahan dari batu batrei,” terangnya.
Dalam sosialisasi yang digagas PT. Rembang Migas Energi itu mengundang narasumber dari peneliti dari Balai Besar Keramik, Dr. Handoko. Sejumlah pengusaha tambang, Camat dan sejumlah Kepala Desa tampak hadir dalam forum tersebut.