Ribuan penonton pada Sabtu (28/07) malam, memadati kawasan Alun – Alun Rembang untuk menyaksikan pagelaran ketoprak yang unik. Umumnya pertunjukan ketoprak dimainkan oleh para pemain yang sudah terlatih dalam bidang seni peran, namun kali para pejabat pemerintahan mulai dari kepala desa hingga Bupati, turut ambil bagian.
Tidak ketinggalan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono ikut berperan dalam pagelaran ketoprak yang mengangkat lakon Kembang Gunung Kendil. Selebihnya didukung pula pemain kethoprak profesional.
Saat ditemui dibelakang panggung, Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengaku berperan menjadi penasehat raja yang tengah menghadapi pergolakan kudeta dari saudara sendiri.
Menurut Bupati, event semacam ini cukup menarik, pasalnya tak sekedar untuk menghibur masyarakat, tetapi juga menjadi sarana melestarikan budaya Jawa dan mengandung banyak pembelajaran, terutama bagi generasi muda sekarang.
“Jadi anak raja yang asli menjadi pemimpin, tapi anak selir raja nggak terima, ingin mengambil alih kekuasaan. Kaitannya dengan Kabupaten Rembang sekarang ya semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Kebersamaan merupakan paling pokok dalam membangun daerah, “ jelas Bupati.
Disisi lain, Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto menuturkan sudah dua kali ini bermain kethoprak, sehingga tidak terlalu canggung. Dalam pentas tersebut, dirinya bertugas mengucapkan catur sumpah prasetya yang diikuti oleh semua prajurit.
Hal itu merupakan perlambang bahwa semua pihak harus kompak dalam memajukan daerah. Terbukti, kepala desa, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) maupun para pejabat ikut berpartisipasi.
“Kethoprak kali ini menunjukkan semua elemen menyatu, memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Rembang. Monggo kita sengkuyung bareng – bareng, “ pungkas Wabup.
Tak jarang tawa penonton pecah, mendengar dialog pemain kethoprak. Lebih – lebih ketika giliran para pejabat pemerintah lupa dengan dialog yang hendak diucapkan.