Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki- laki untuk mengembangkan kapasitasnya. Begitupun kader putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), mempunyai peluang yang sama seperti pada kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ saat memberikan pengarahan kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) PMII Komisariat Al-Anwar Sarang, Selasa (31/5/2023). Dikatakannya sang Kakak, KH. Yahya Cholil Staquf waktu terpilih menjadi Ketua PBNU yang memasukkan perempuan ke dalam kepengurusan.
“Ini saatnya perempuan mengaktualisasikan diri (mengembangkan kemampuan diri di PMII-red). Tidak harus turun ke jalan (aksi demo-red), sekarang dengan adanya media sosial , tapi jangan asal share (disebarkan-red) tapi harus di saring terlebih dulu, ” ujarnya.
Lebih lanjut pada Mapaba yang diikuti oleh 100 lebih kader perempuan itu , ternyata Gus Wabup mendapat titipan dari sang Istri Siti Halimatussya’diyah untuk disampaikan kepada sahabat- sahabat PMII. Pesannya itu tentang perempuan.
“Perempuan itu mesti punya pemikiran yang lebih tinggi, jangan seperti pemikiran orang dulu perempuan hanya urusan masak, macak , manak (memasak, berdandan dan melahirkan). Sekarang itu harus lebih bisa berdaya , termasuk perhatian terhadap kesehatannya, ” ungkap Wabup menyampaikan pesan Neng Dyah yang juga menjabat sebagai Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Rembang.
Ditambahkan kesehatan perempuan sangat penting, di mana menjadi pondasi dari peradaban di masa yang akan datang. Kader PMII perempuan disarankan untuk cek kesehatan rutin bisa melalui Puskestren (Pusat Kesehatan Pondok Pesantren).
“Cek kesehatan rutin ,cek hemoglobin. Jangan sampai ada yang kena anemia atau kurang darah. Karena nanti hubungannya bisa ke stunting dan sampai ke kemiskinan ekstrim, jadi punjernya dari kesehatan perempuan, ” pungkasnya.
Terlebih stunting menjadi fokus perhatian pemerintah, jangan sampai bayi yang lahir sekitar tahun 2020 sampai 2025 ini dalam kondisi stunting. Karena pada 100 tahun kemerdekan Republik Indonesia (RI) , dengan bonus demografi ,bangsa ini harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Mapaba itu merupakan perekrutan kader pertama kali di komisariat Al-Anwar. PMII di kampus berbasis pesantren menerima 100 lebih kader baru perempuan.(Mif/Rud/Kominfo)