Pemerintah Kabupaten Rembang

Masjid Al-Ishlah Kragan Raih Juara I Masjid Besar Percontohan Nasional di Ampera 2024

Masjid Besar Al-Ishlah Kragan mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih Juara I kategori Masjid Besar Percontohan pada ajang Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (Ampera) 2024. Penghargaan ini diserahkan oleh Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, pada acara yang berlangsung di Solo, 2 Oktober 2024.

Ampera 2024 memiliki berbagai kategori, termasuk Masjid Raya Percontohan, Masjid Agung Percontohan, Masjid Bersejarah Percontohan, Masjid di Tempat Publik Percontohan, Masjid Ramah Anak dan Perempuan, Masjid Ramah Disabilitas dan Lansia, Masjid Ramah Lingkungan, serta Masjid Ramah Dhuafa dan Musafir.

Masjid Al-Ishlah Kragan berhasil menjadi yang terbaik di kategori Masjid Besar Percontohan, mengungguli Masjid Baitul Hamid Raba dari NTB dan Masjid As-Salafiyyah Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat.

Dirjen Bimas Islam menyampaikan, Masjid-masjid yang terpilih diharapkan menjadi teladan bagi pembinaan umat.

“Pencapaian ini bukan akhir, melainkan awal dari upaya pembuktian status percontohan.” imbuhnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Moh. Mukson, turut menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas prestasi ini. Ia menekankan bahwa pencapaian Masjid Al-Ishlah, yang terletak di jalan Pantura Kragan, tak lepas dari dedikasi takmir masjid dalam mengelola tempat ibadah yang memiliki arsitektur unik, perpaduan Jawa dan China.

“Masjid ini sangat responsif terhadap perkembangan zaman, mulai dari kondisi sosial, kegiatan keagamaan, hingga penerapan teknologi,” ujar Mukson.

M. Sa’dun Da’im, Takmir Masjid Al-Ishlah, menjelaskan bahwa masjid tersebut selalu aktif dengan berbagai kegiatan, termasuk pengajian rutin dan ngaji Al-Qur’an bagi warga sekitar. Selain itu, mereka juga aktif memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi.

“Masjid ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti media center, aula, kursi roda, dan genset, serta didukung oleh Ikatan Remaja Masjid yang sangat aktif,” tambah Sa’dun.

Masjid Al-Ishlah, yang dibangun pada abad ke-18, memadukan arsitektur Jawa dan China. Di halamannya terdapat prasasti yang mencatat sejarah pendirian masjid pada 24 Muharam 1278 H (2 Agustus 1861) atas perintah Bupati Aryo Condrodiningrat.

Dengan penghargaan ini, pengelola berharap dapat terus meningkatkan kualitas pengelolaan masjid di masa mendatang, baik dari aspek idarah (manajemen), imarah (kemakmuran), maupun riayah (pemeliharaan). (re/rd/kominfo)

Exit mobile version