Pemerintah Kabupaten Rembang

Melihat Dari Dekat Moro Woro ke IV

Hari libur kali ini tepatnya Minggu 19 Maret 2023 kami berkunjung ke Desa Woro Kecamatan Kragan di Kabupaten Rembang. Desa ini terkenal dengan buah dukunya yang bernama Duku Woro.

Berangkat dari pusat kota Rembang, desa ini berjarak kurang lebih 23 kilometer. Untuk menuju ke sana, kami menyusuri jalan pantura yang menyajikan pemandangan yang memanjakan mata.

Setelah masuk wilayah Desa Woro, terlihat keramaian di sekitar lapangan sepakbola. Ternyata di sana sedang digelar event yang bertajuk Moro Woro IV, kegiatan yang sengaja dibuat oleh desa untuk wadah mempromosikan potensi Woro.

Banyak pedagang menjajakan berbagai produk, termasuk buah-buahan seperti durian, duku dan alpukat, tak ketinggalan bisa kita jumpai pete yang merupakan produk dari Desa Woro. Banyak pengunjung yang berbelanja di stand- stand setiap RW, laris manis pokoknya meskipun cuaca saat itu terik sekali.

Tak berselang lama perhatian semua pengunjung tertuju pada arak- arakan gunungan buah-buahan lokal. Ada durian, pete, beberapa sayuran ditandu dan diiring jajaran Pemerintah Desa dan warga.

 

Kesenian barongan, tarian khas Rembang Orek-orek juga ditampilkan sebagai hiburan pembuka. Ditambah aksi pamungkas dari dalang cilik asal Woro, Narendra Abdul Latif yang baru duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (SD).

Supriyadi Ketua Panitia sekaligus tokoh di Woro menceritakan bahwa keterlibatan seluruh Rukun Warga (RW) dengan mengisi semua stand di lokasi. Hal ini sesuai dengan semangat Moro Woro yang dicetuskan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 2018 lalu, yakni untuk mempromosikan hasil bumi di Woro.

Di sesi yang paling menarik saat hasil bumi yang ada di gunungan diperebutkan. Belum diturunkan dari panggung, pengunjung sudah berebut durian, duku, alpukat dan lainnya.

Ki Supri yang juga dalang ini mengaku setiap tahun berupaya berinovasi di Moro Woro. Harapannya event tahunan ini selalu dinanti oleh banyak orang.

Melihat konsistensi Moro Woro, Ki Supri menyampaikan adanya keinginan akan adanya pasar desa yang menjual hasil bumi Woro. Sehingga memberikan dampak peningkatan ekonomi warga.

“Pasar ini kita branding menjual hasil bumi Woro. Itu PR kita bersama, sehingga harapannya Woro bisa keluar dari kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ mengungkapkan Moro Woro ini penting untuk diselenggarakan.  Potensi Woro harus terus dipublikasikan dan dipromosikan.

Wabup berharap Woro dengan segala potensi hasil buminya bisa segera menjadi desa yang mandiri, beralih status dari desa dengan kemiskinan ekstrem. Termasuk permasalahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang baru saja mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 10 unit.

“Kita pemerintah kabupaten juga ikut mendorong, semoga desa woro ini bisa lebih baik lagi. UMKM, usahanya terus tumbuh, kesenian dan komoditas perkebunannya bisa terus tumbuh , andalannya duku dan durian semoga bisa tumbuh dengan baik, ” tandasnya. (Mif/Rud/kominfo)

Exit mobile version