Pemerintah Kabupaten Rembang

Menteri Koperasi Dan UKM RI Serahkan Restrukturisasi LPDB KUMKM Kepada BMT BUS

Menteri Koperasi Dan UKM Republik Indonesia (RI) Teten Masduki mengunjungi Kabupaten Rembang tepatnya di Kecamatan Lasem, Sabtu, (4/7). Kunjungan Menteri Koperasi Dan UKM RI itu untuk menyerahkan secara simbolis restrukturisasi pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) kepada Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Mal Waa Tamwil (BMT) Bina Umat Sejahtera (BUS).
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dalam kesempatan itu menyampaikan, kehadiran Menteri Koperasi Dan UKM RI ini diharapkan bisa membangkitkan semangat UKM di Rembang yang melemah akibat Covid-19. Pasalnya program bantuan sosial produktif yang sedang disiapkan oleh Menteri Koperasi Dan UKM RI sangat bisa membantu para UKM dimasa pandemi Covid-19 ini.
Ia berharap seluruh pelaku UKM di Rembang bisa mendapat program bantuan sosial produktif tersebut. Dengan begitu perekonomian di Kabupaten Rembang dapat membaik meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Dengan program dari Bapak Meteri ini mudah-mudahan UKM batik, kuliner dan lain sebagainya bisa terangkat kembali. Apalagi Pak Menteri punya program yang cukup bagus yaitu bansos produktif, ini luar biasa. Mudah-mudahan nanti UKM di Kabupaten Rembang yang jumlahnya 40 ribu lebih UKM bisa tercover dalam program bantuan sosial produktif pak Menteri yang sedang digarap,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi Dan UKM RI Teten Masduki mengungkapkan, pandemi covid-19 ini memang memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Terutama pada koperasi dan UMKM. Pemerintah sudah mencoba membuat soslusi untuk meningkatkan ekonomi. Dengan membantu meringankan pembiayaan koperasi dan UMKM.
Dirinya membeberkan, sebanyak 60 juta lebih para pelaku UKM di Indonesia yang sudah terhubung dengan perbankan atau lembaga pembiayaan. Tapi masih banyak juga yang belum terhubung lembaga pembiayaan formal.
Dari pengalaman diberbagai negara, lanjut dia, UKM yang bisa tumbuh berkembang dan naik kelas itu UKM yang sudah terhubung dengan lembaga pembiayaan dan perpajakan. Melalui bansos produktif ini kedepannya para UKM akan diarahkan untuk terhubung dengan lembaga pembiayaan formal dengan membuat kartu ATM.

“Kami ingin koperasi ini menjadi lembaga pembiayaan bagi para pelaku UKM, karena UKM yang saat ini terhubung dengan lembaga pembiayaan ada 60 juta lebih. Jadi kalau statistik UKM yang terhubung dengan lembaga pembiayaan sebanyak 60 juta ini cukup bagus. Tapi kami menyadari masih banyak UKM yang belum terhubung dengan lembaga pembiayaan. Kenapa penting terhubung dengan lembaga pembiayaan, dari pengalaman diberbagai negara, UKM yang bisa tumbuh berkembang dan naik kelas itu UKM yang sudah terhubung dengan lembaga pembiayaan dan perpajakan,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua KSPPS BMT BUS Abdullah Yazid berterimakasih atas penyerahan restrukturisasi pembiayaan yang diberikan oleh Menteri Koperasi Dan UKM RI. KSPPS BMT Bus ini, kata dia, memiliki dua lembaga. Baitul mall dan Baitul Tanwil. Dengan anggota mencapai 500 ribu. Mereka berasal dari unsur pasar, pertanian, dan home industri. Kedepan, lanjut dia, BMT BUS akan mengembangkan beberapa proram. Seperti pertanian dan ketahanan pangan. Juga program lain seperti penggemukan sapi. Untuk ketahanan pangan, akan mengembangkan sektor padi organik.

Exit mobile version