Pemerintah Kabupaten Rembang

Menteri Nadiem: Kearifan Lokal Lasem Jadi Bekal Hadapi Tantangan Masa Depan

Kecamatan Lasem menjadi tuan rumah Temu Pusaka Indonesia 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI). Acara yang mengusung tema “Nafas Baru Kota Pusaka, Hidup Dari Pusaka” itu secara seremonial di buka di Pendapa Museum Kartini oleh Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro”, Jumat (8/10/2021)

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan salah satu cara terbaik untuk terus mengingat jati diri bangsa di tengah globalisasi ini adalah dengan melestarikan warisan budaya nusantara. Sebab warisan budaya memori kolektif bangsa yang terbentuk dari keanekaragaman dan kebhinekaan.

Menurutnya acara yang diselenggarakan oleh BPPI dan mitra pelestari pusaka sangat bagus dalam menjaga warisan budaya. Pusaka nusantara dapat menjadi sumber pengetahuan untuk mengakselerasi kemajuan kebudayaan.

“Kelestarian pusaka sudah semestinya tidak hanya melibatkan pewarisan material dari pusaka tersebut. Tetapi juga nilai-nilai kearifan lokal tersimpan di dalamnya. Sebab nilai-nilai ini dapat menjadi bekal kita untuk menghadapi berbagai macam tantangan di masa depan,” tuturnya melalui sambungan virtual.

Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ sangat mengapresiasi kegiatan Temu Pusaka Indonesia tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut secara tidak langsung akan mengakselerasi pengembangan Lasem sebagai kota pusaka.

“Ini wujud nyata untuk upaya mengedukasi masyarakat agar lebih mengenal dan mencintai kota Lasem, berikut pusaka-pusaka yang ada di sana. Baik warisan sosial, budaya, dan ekonomi,” ujarnya.

Dirinya mengungkapkan Lasem miliki sebuah identitas kebudayaan yang kuat sebagai warisan budaya adiluhung. Akulturasi budaya mulai dari Tionghoa, Jawa, dan Islam bisa menyatu dengan harmonis di satu tempat.

Ketua Panitia Temu Pusaka Indonesia, Widya dalam laporannya mengatakan acara Temu Pusaka Indonesia tersebut akan berlangsung selama 3 hari. Dengan kegiatan yang terbagi menjadi 9 acara.

Acara tersebut diantaranya temu pusaka yang menghadirkan para tokoh nasional untuk dapat berbicara mengenai kelestarian dan pesan pusaka. Kemudian temu wicara pusaka yang merupakan sebuah wadah untuk bertukar perspektif antara pemerintah, akademisi, dan komunitas dalam pengalaman kelestarian khususnya di Lasem.

“Kemudian ada temu mitra kelestarian pusaka, yaitu menjadi ajang cerita sukses dan tantangan dalam pelaksanaan kelestarian di masa pandemi dari seluruh wilayah Indonesia. Ini akan diadakan di hari ke dua yaitu besok hari Sabtu,” kata dia.

Selanjutnya ada temu kreatif yang meliputi pagelaran busana batik dan kupas tuntas gastronomi Lasem. Sekaligus ada urun rembug bersama mitra lokal untuk bertukar pikiran antar komunitas lokal di Lasem.

Jelajah pusaka dan workshop batik Lasem pun tak luput dari daftar acara Temu Pusaka Indonesia tersebut. Dengan harapan dapat semakin mengenal sejarah dan tradisi masyarakat lokal di Lasem.

“Seluruh rangkaian acara ini akan diakhiri dengan acara temu pamungkas yang akan menutup temu pusaka Indonesia 2021 dengan sebuah rekomendasi yang akan disampaikan kepada anggota BPPI dan publik dalam bentuk berita terbuka,” imbuhnya.

“Harapannya dengan kegiatan ini kita bisa menghasilkan kegiatan di masa depan yang dapat dilakukan bersama. Kolaborasi antara BPPI dengan mitra lokal,” tandasnya (Mif/Rud)

Exit mobile version