Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono berkunjung ke Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Minggu (2/1/2021). Kedatangannya khusus untuk meninjau progres penataan kota Pusaka Lasem.
Kedatangannya disambut oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Arwani Thomafi, Anggota DPRD Jawa Tengah , Abdul Aziz, Bupati Rembang Abdul Hafidz , Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan dan Dandim 0720 Rembang, Letko Kav Donan Wahyu Sejati serta KH. Muhammad Zaim Ahmad Ma’soem atau yang akrab disapa Gus Zaim Pengasuh Pondok Pesantren Kauman di Masjid Jami’ Lasem .
Di Masjid Jami’ Lasem , Menteri Basuki melaksanakan ibadah sholat dhuhur berjama’ah. Usai menunaikan kewajiban sholat, Basuki melihat progres renovasi Masjid dan mendengarkan penjelasan dari Direktur Jendral (Dirjen) Cipta Karya KemenPUPR , Diana Kusumastutik tentang penataan kota pusaka Lasem.
Setelah itu menyebrang ke depan masjid Jami’ dimana lokasi alun- alun dan gedung bertingkat yang akan dimanfaatkan untuk pasar kreatif Lasem berada.
Usai meninjau penataan kota pusaka Lasem Menteri Basuki kepada awak media mengatakan akan memperpanjang penataan jalan pantura Lasem dalam hal ini termasuk trotoarnya . Hal itu dimaksudkan agar kecamatan yang penuh sejarah itu bisa lebih baik.
Basuki menambahkan progres renovasi masjid jami”, penataan alun- alun dan pasar kreatif sudah 30 persen. Targetnya bulan Agustus 2022 ini penataan kota pusaka bisa selesai.
“Tadi saya sudah panggil kontraktor dan konsultannya, ini barang seni art work. Jadi harus hati- hati jangan grudak gruduk asal selesai, ” pesannya.
Menteri PUPR itu juga menyebutkan bahwa dirinya memiliki semangat tersendiri terkait penataan kota Lasem. Dimana penataan ini tak hanya tentang tata kota , tetapi ada unsur nguri- nguri asa toleransi antar umat beragama maupun antar etnis.
“Out put terakhirnya adalah bagaimana kita bisa memberikan sumbangsih pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Lasem. Agar beberapa momen, kegiatan yang ada di Lasem ini terejawantahkan menjadi kesejahteraan masyarakat, ” tuturnya.
Anggaran penataan kota pusaka tersebut sebesar Rp 88,13 miliar yang dilaksanakan secara Multi Years Contract (MYC) 2021-2022 dengan kontraktor pelaksana PT Putera Jaya Andalan dan PT Yodya Karya (Persero) Wilayah I sebagai Manajemen Konstruksi. Proyek ini disupervisi oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. (Mif/ Rud)