Pemerintah Kabupaten Rembang

Meriahkan Hari Kartini ke 143, Pemprov dan Pemkab Kerjasama Gelar Event Budaya “Sendratasik”

Berbagai pertunjukkan seni tampil di pendapa museum RA. Kartini Rembang, Senin (19/4/2022) malam. Mulai dari seni hadroh, tong- tong klek, seni tari dan musik modern unjuk gigi secara bergantian.

Mereka yang tampil pada “Sendratasik” Senin malam itu yakni Kelompok tong-tong klek Desa Punjulharjo, tarian Gandaria dari Sanggar Tari Galuh Ajeng, grub hadroh dari Desa Tasikagung dan Kade Musik dari Kecamatan Lasem. Mereka tampil menghibur tamu undangan yang hadir di pendapa dan masyarakat yang menonton melalui akun youtube Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang.

Acara tersebut digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang untuk memeriahkan peringatan hari Kartini ke 143.

Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Budi Santosa mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wadah para seniman untuk berkreasi kembali. Pasalnya selama hampir 3 tahun ini, sejak ada pandemi seniman sangat terdampak.

“Ini semua untuk membangkitkan teman-teman para seniman berkreasi. Kami berharap dengan adanya pokok- pokok pikiran kebudayaan yang ditandatangani di masing- masing kabupaten, semoga setelah pandemi berlalu kiprah kebudayaan menjadi kaya , dan berkembang, ” ungkapnya.

Senada dengan Budi Santosa, Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ menyebut kegiatan seni budaya di seluruh dunia vakum di masa pandemi covid-19. Namun Wabup yakin di tengah keterbatasan, kreatifitas para seniman tetap utuh.

“Walaupun belum bisa menggelar pentas dalam skala besar, mereka bisa melakukannya dengan cara online. Ini sudah berkali- kali kita lakukan, seperti bulan kemarin wayangan online disiarkan melalui youtube, ” tuturnya.

Gus Wabup berharap event budaya tersebut selain memberikan ruang pegiat seni budaya ,juga menjadi refleksi bersama terhadap perjuangan yang dilakukan RA Kartini.

“Saya harap saat ini dan ke depan bisa lahir kartini- kartini baru yang memperjuangkan hak- hak perempuan, pendidikan, dan soal agama. Karena ternyata beliau juga santri, belajar agama , syiar, dakwah kemana-mana, ini harus dilanjutkan, ” pungkasnya. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version