Keluarga beresiko stunting di Kecamatan Kaliori di angka 7,6 persen. Persentase tersebut berdasarkan verifikasi dan validasi dari 8.480 keluarga sasaran oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) setempat di akhir tahun 2022 lalu.
Camat Kaliori, Desti Muryadi, saat pembukaan pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK), di KPRI Rejeki, Senin (13/3/2023) menuturkan baru 85 persen dari total sasaran yang rutin melakukan pemeriksaan di Posyandu.
“Kami sering melakukan mini loka terkait evaluasi kegiatan penurunan stunting. Menurut kami tingkat kedatangan ke posyandu masih kurang maksimal. Dari sasaran, sekitar 85% rutin melakukan kunjungan ke posyandu,” imbuhnya.
Pihaknya mengajak keluarga yang mempunyai balita rutin datang ke posyandu sesuai jadwal kunjungan yang ditetapkan desa. Pengelola Posyandu telah menyediakan hadiah bagi yang mereka yang memeriksakan anaknya ke Posyandu.
Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Mochamad Hanies Cholil mengatakan Kecamatan Kaliori tidak masuk dalam 11 kecamatan prioritas penanganan stunting di Kabupaten Rembang. Pasalnya jumlah keluarga beresiko stunting 7,6 persen.
“Di Kaliori, masih ada 642 keluarga beresiko stunting. Tidak banyak jika dibandingkan dengan keluarga sasaran 8.400an. Namun demikian kami berharap kader TPK jangan berleha-leha, ” tuturnya.
“Tantangan di lapangan akan begitu berat. Menghadapi masyarakat, akan begitu berat. Oleh karena itu, jadilah kader yang tidak keder menghadapi tantangan,” ujarnya.
Kader TPK ini terdiri dari tim penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, bidan desa dan kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD).(Mif/Rud/Kominfo)