Sejumlah perwakilan keluarga nelayan yang menerima klaim asuransi pada Senin (27/6/2022) di halaman kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang. Salah satunya Mukalil, nelayan yang meninggal dunia saat melaut pada bulan November 2021 lalu.
Klaim asuransi diterima oleh sang anak bernama Wahab yang diserahkan oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz. Besaran klaim asuransi yang diterimanya senilai Rp. 200 juta.
Pada Selasa (28/6/2022) ada informasi bahwa Wahab ingin menggunakan uang tersebut untuk tujuan yang sangat mulia. Untuk itu kamipun mencoba menghubunginya melalui sambungan telepon.
Ternyata benar, Wahab mengungkapkan klaim asuransi atas meninggalnya sang Ayah akan digunakan untuk membeli tanah dan mewakafkannya untuk dibangun mushola.
“Saya akan wakafkan mushola, sama membakdalkan haji almarhum bapak.”
Rencananya mushola akan didirikan di Desa Tegalmulyo Kecamatan Kragan. Hatinya terketuk, saat di Tegalmulyo ada yang meminta bantuan wakaf tanah guna dibangun mushola.
“Hati saya terketuk saat mengetahui ada yang meminta bantuan wakaf tanah untuk mushola. Saya belikan tanah untuk orang- orang disana, ” tutur pria berusia 31 tahun itu.
Di sisi lain, sang Ayah Mukalil meninggal saat melaut bersama Wahab. Keduanya memang sering berdua dalam mencari nafkah di laut.
Ia sedikit menceritakan saat peristiwa yang tak akan pernah dilupakannya. Ayahnya yang satu perahu dengannya tiba- tiba terjatuh di atas kapal kemudian menyebabkan meninggalnya Mukalil.
“Waktu berangkat dari darat sehat, tertawa guyonan. Nggak menyangka menjadi hari terakhir bersama bapak, ” ungkapnya.
Ia berharap apa yang dilakukannya bisa memudahkan jalan sang ayah yang telah tutup usia. Doanya almarhum Ayahnya bisa diterima disisi terbaik Allah Swt. (Mif/Rud/Kominfo)