Pemerintah Kabupaten Rembang

Obati Kerinduan, Festival Tong -Tong Klek Tradisional digelar lagi tahun 2022

Kerinduan masyarakat akan tradisi tong- tong klek di bulan Ramadhan sepertinya akan benar-benar terobati bulan ini. Pasalnya Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) sudah membuka pendaftaran peserta festival tong- tong klek dan disebar luaskan melalui media sosial.

Kepala Dinbudpar Rembang Mutaqin saat dihubungi, Senin (11/4/2022) mengatakan festival kali ini khusus tong- tong klek tradisional. Artinya tidak ada musik elektrik yang selama ini turut meramaikan festival satu tahunan ini.

Mutaqin menambahkan mengingat masih pandemi, konsep festival tong- tong klek kali ini tidak keliling, tetapi terpusat di Taman Rekreasi Pantai Kartini pada tanggal 27 dan 28 April 2022. Tanggal 27 babak seleksi dan grand final 28 April.

“Dua malam berturut- turut semua main di panggung terus, ” ujarnya.

Lebih lanjut Pria yang pernah menjabat sebagai Camat Sarang ini menuturkan jumlah grup atau peserta dibatasi 20. Sementara untuk jumlah personel tiap grub 22 orang termasuk kru.

“Jadi jika peserta sudah memenuhi kuota 20 maka pendaftaran langsung kita tutup, meskipun akhir pendaftaran 18 April. Dengan berat hati kami arahkan bisa ikut di tahun depan, ” ujarnya.

Kemudian dari sisi persyaratan peserta yang boleh ikut , Ia menyebut harus ber KTP Rembang. Sehingga yang biasanya banyak penyanyi dari luar kota ikut disewa grup yang menjadi peserta, tahun ini dipastikan tidak bisa.

“Ini kita fokuskan semua seniman, penyanyi atau pemain yang lain asli Rembang. Kita bangkitkan ekonomi mereka, ” ungkapnya.

Yang tak kalah pentingnya, peserta tidak dalam pengaruh obat terlarang dan minuman keras. Syarat lainnya yakni sudah tervaksin minimal dosis kedua, itu berlaku juga bagi warga yang ingin menonton.

Muttaqin juga menjelaskan sebab digelarnya festival tong- tong klek di TRP Kartini. Selain kembali mempromosikan tempat wisata yang berada di sebelah barat kantor DPRD itu, juga untuk mengontrol jumlah orang yang akan datang.

“Disitu kita bisa mengukur kapasitas yang hadir, karena masih di PPKM level ,maksimal 50 persen dari kapasitas. Kami juga akan menggunakan aplikasi peduli lindungi.”

Andre mengaku senang akhirnya festival tong- tong klek bisa digelar kembali tahun ini meskipun dengan konsep yang berbeda atau tidak keliling kota. Hal itu dirasa cukup dapat mengobati rasa kangen terhadap kesenian asli Rembang.

“Kalau tentang syarat peserta wajib orang Rembang saya sangat setuju juga. Dimasa pandemi ini semua merasakan dampaknya termasuk seniman Rembang, jadi kebijakan itu tentu akan sangat membantu para seniman lokal, ” pungkasnya. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version