Ratusan siswa dan guru di Kabupaten Rembang mendapat edukasi keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah di Pendopo Museum Kartini pada Kamis (25/7).
Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan produk keuangan perbankan dan pentingnya memilih produk yang diawasi oleh OJK.
Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Provinsi Jawa Tengah, Vincentia Grannita, menyatakan bahwa OJK secara rutin mengadakan edukasi keuangan dengan menggandeng industri jasa keuangan.
“Dengan harapan menghilangkan gap antara literasi keuangan (pengetahuan produk keuangan) dengan inklusi keuangan (penggunaan produk keuangan) yang masih sering dijumpai di masyarakat,” ungkap Vincentia.
Vincentia menjelaskan bahwa banyak masyarakat, termasuk siswa, sudah memiliki produk keuangan seperti rekening tabungan, namun belum memahami tujuan penggunaannya.
“Kami mengedukasi adik-adik semua, setelah membuka buku tabungan harapannya bisa menyisihkan uang saku untuk ditabung. Jadi untuk perencanaan keuangan, kita harus membagi di amplop yang terpisah,” tambahnya.
Vincentia juga menekankan pentingnya memilih produk keuangan yang memiliki izin dari OJK.
“Tugas OJK itu mengatur, mengawasi, dan melindungi. Melindungi siapa, yaitu konsumen yang menggunakan produk keuangan yang telah berijin otoritas jasa keuangan. Jadi intinya otoritas jasa keuangan adalah lembaga pengawas,” jelasnya.
Senada dengan Vincentia, Bupati Rembang Abdul Hafidz juga menyampaikan pentingnya memilih produk keuangan yang sudah mendapat izin dari OJK untuk menghindari kerugian.
“Karena akhir-akhir ini banyak orang yang dirugikan karena salah dalam mengelola simpanannya. Salah satunya tabungan yang tidak pada perbankan yang diawasi oleh OJK. Sehingga terjadilah permasalahan pada lembaga keuangan yang ada di Kabupaten Rembang,” ujarnya.
Direktur Utama PT BPR BKK Lasem, Mokh Suwarno, mengungkapkan bahwa per Juni 2024, PT BPR BKK Lasem telah menjalin kerjasama dengan 111 sekolah, dengan jumlah rekening mencapai 6.721 dan nominal sebesar Rp. 1.734.000.000.
“Jumlah ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya, dengan 6.894 rekening dan nominal sebesar Rp. 2.042.000.000, karena biasanya ada penarikan di pergantian tahun ajaran,” jelas Suwarno.
Dalam kegiatan edukasi ini, ratusan siswa yang hadir berasal dari sekolah-sekolah yang telah bekerjasama dengan PT BPR BKK Lasem, termasuk SMAN 1 Rembang, SMAN 2 Rembang, SMAN 3 Rembang, SMKN 2 Rembang, Mts Miftahul Falah, dan SMP Ov Slamet Riyadi. (re/rd/kominfo)