Bupati Rembang H. Abdul Hafidz meminta warga yang tergolong mampu harus memperhatikan orang yang tidak mampu atau miskin. Jangan sampai hak orang miskin diambil oleh orang yang mampu, sebagai contoh beras sejahtera (rastra).
Hal itu disampaikan Bupati Rembang Abdul Hafidz seusai sholat tarawih di masjid Nurul Ittihad Desa Manggar Kecamatan Sluke, Minggu (03-05-2018) malam.
Menurutnya pembagian beras rastra disebagian daerah malah dijadikan rebutan oleh orang-orang yang seharusnya tidak mendapatkan atau digolongkan mampu.
“Nek ting meriko niku nggone wong ora nduwe nggo oyok-oyokan sing nduwe, ting meriki mboten to, Alhamdulillah. Sampun niku nggone sing ora nduwe, ojo dadi rebutan wong sugeh,” ujar Bupati dengan logat jawa
Bupati melanjutkan, penggunaan beras raskin yang tidak sesuai peruntukannya dapat menimbulkan musibah. Karena kebanyakan orang mampu kehilangan rasa syukurnya terhadap apa yang sudah dimilikinya.
“Niku bahaya, sampun sering kulo sampekke. Kenapa musibah ini tidak pernah berhenti, mergane uwonge gak gelem bersyukur. Sing sugih ora gelem bantu sing ora nduwe tetapi malah nggone wong ora nduwe dinggo oyok-oyokan wong sugih, niku kuwolak kuwalik,” terangnya.
Selain itu, pembagian rastra yang berpotensi salah sasaran diduga karena warga yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak sesuai dengan data yang dikantongi kepala desa. Oleh sebab itu warga yang tergolong mampu diharapkan tidak memanfaatkan rastra yang bukan menjadi haknya.