Pemerintah Kabupaten Rembang

Orang Tua Sampai Anak Berpartisipasi, Gus Wabup Puji “Darling”

Keterlibatan orang tua sampai anak- anak dalam mensukseskan upaya penyelesaian masalah sampah di Desa Warugunung Kecamatan Pancur membuat banyak pihak kagum. Ya, hal itu terlihat saat puncak peringatan World Clean Up Day yang membawa tagline “Rembang Kudu Resik” di balai desa warugunung, Jum’at (24/9/2021).

Dalam kegiatan tersebut kaum Ibu- ibu sampai anak- anak membawa sampah yang sudah dipilah dari rumah masing- masing untuk dijual di Bank Sampah Sadar Lingkungan yang disingkat Darling. Yang mencuri perhatian adalah anak- anak yang membawa sampah mereka menggunakan sepeda.


Nuria Fatma Galuh (10) usai menjual sampah yang dibawanya mengatakan sejumlah sampah yang dibawanya berupa kardus sampai bekas bungkus jajan. Jika hasil penjualan sampahnya sudah banyak, rencana akan dibuat beli pakaian.

“Ada kardus, botol plastik, plastik, ada juga bungkus yupi, bungkus permen. Kalau udah banyak buat beli baju, ” ungkapnya.

Ketua BSU Darling Candra Hari Wijaya menjelaskan pengurus bank sampah yang dipimpinnya berasal dari berbagai elemen, seperti karang taruna, Ketua RT sampai ibu- ibu PKK. Sedangkan yang aktif memilah sampah dan menjualnya ke bank sampah mulai anak- anak sampai orang tua.

“Nasabah kita anak-anak sampai ibu- ibu.

Candra menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan Ikatan Remaja Masjid setempat yang memiliki kendaraan roda tiga. Kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut sampah warga dari rumah ke bank sampah.

Seiring dengan gerakan peduli sampah dan aktifnya BSU Darling , Dia berharap bisa menjadi solusi atas masalah sampah di desanya.

Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro‘ saat meninjau aktivitas transaksi sampah di BSU Darling bersama sang istri Siti Halimatussya’diyah dan Ketua PKK Kabupaten Hj.Hasiroh Hafidz mengakui sangat bagus untuk percontohan desa lainnya. Dari segi administrasi, sistem kerja dan partisipasi warga untuk menjadi nasabah dinilai keren.

“Saya minta DLH memantau terus (aktivitas BSU Darling-red) untuk percontohan desa- desa lain. Disini semuanya terlibat, anak-anak, ibu-ibu, jama’ah pengajian, nah caranya menggerakkan mereka juga perlu diadopsi juga, ” ujarnya.

Gus Wabup berharap para pengurus BSU Darling terus semangat, terlebih bisa menularkannya ke desa lain. Karena menurutnya apa yang dilakukan teman- teman BSU Darling tidak hanya merupakan wujud khitmad pengabdian bangsa dan negara, tetapi juga kepada bumi.

Kabid Pengelolaan Sampah , limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Kabupaten Rembang, Teguh Sudarsono menuturkan puncak kegiatan digelar di warugunung karena BSU Darling berjalan baik, meskipun baru seumur jagung. “Pertimbangannya bank sampah ini baru, kita memberikan support , agar masyarakat semangat dalam pilah sampah , kita berikan wadah bank sampah, ” imbuhnya.

Saat ini ada 102 BSU di Kota Garam. Pihaknya akan mendorong semua desa bisa memiliki bank sampah, agar bisa membantu menyelesaikan permasalan sampah di desa. (Mif/Rud)

Exit mobile version