Lomba desa bebas jentik layak untuk dilanjutkan di tahun 2017. Meskipun persentase kesadaran masih rendah dilomba tahun 2016, namun sudah menunjukkan perkembangan yang positif.Kepala Dinas kesehatan kabupaten (DKK) Rembang Ali Syofii menyebutkan dari hasil lomba desa bebas jentik nyamuk menemukan angka bebas jentik di rumah warga masih di bawah standar. Untuk desa yang dinyatakan juara kemarin Angka Bebas Jentik (ABJ) rata-rata baru mencapai 60 persen, padahal angka standarnya di atas 90 persen.
“Kondisi ini masih memprihatinkan dan akan menjadi bahan evaluasi kami. Meski masih ditemukan jentik, dengan adanya Lomba ABJ kesadaran masyarakat sudah mengalami peningkatan ,” ungkapnya.
Terpisah Kabid Pngendalian Penyakit Aris Suryono mengatakan, Lomba bebas jentik digelar harapannya masyarakat bisa terpacu desanya bebas jentik. Pasalnya kesadaran masyarakat untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk masih rendah.
Melalui lomba ini ada motivasi masyarakat dipedesaan ikut tergugah membersihkan desanya. Sehingga trend ABJ bisa menunjukkan angka peningkatan.
“Dengan adanya lomba angka bebas jentik menunjukkan trend peningkatan, ABJ yang sebelumnya rata-rata dibawah 50 persen bahkan ada yang 20 persen mengalami peningkatan rata-rata mencapai 60 persen,jelasnya”.
Data Dinas Kesehatan kasus demam berdarah tahun 2016 sebanyak 477 orang dengan jumlah korban meninggal mencapai 16 Orang. Sedangkan di bulan Januari ini sudah ada 14 kasus dengan satu orang meninggal.
Jika sesuai rencana lomba tersebut akan dilaksanakan kembali antara bulan Februari atau Maret. Hadiah lomba akan ditingkatkan dan peserta jika tahun lalu hanya desa endemis sebanyak 40 desa, tahun ini rencananya 80 desa.(Bagian Humas Setda Rembang)