Pemerintah Kabupaten Rembang

Pameran Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Ungkap Sejarah Perdagangan Tempo Dulu

Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Awal Abad 20, yang dikelola oleh Museum Nyah Lasem, telah resmi ditetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa 2024 oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada 22 Mei 2024.

Arsip ini diajukan oleh Museum Nyah Lasem bersama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Rembang. Penghargaan diberikan di Samarinda dalam rangka Hari Kearsipan ke-53 pada 29 Mei 2024 dan diterima oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz

Menurut Agni Malaginan, peneliti Yayasan Lasem Heritage, arsip ini menggambarkan hubungan dagang dan kemanusiaan antar etnis di Indonesia yang terbentuk dari perdagangan batik Lasem yang meluas hingga ke penjuru nusantara, Singapura dan Malaysia. Arsip ini terdiri dari 196 dokumen, termasuk korespondensi, bukti pembayaran, catatan rekapitulasi, tagihan firma perjalanan, dan foto dalam tiga bahasa: Belanda, Cina dan Melayu.

“Arsip ini merupakan gambaran dari pergerakan ekonomi sosial budaya dari sebuah tempat yaitu Lasem. Di mana batik Lasem yang termasuk dalam warisan budaya tak benda, terkait dengan kriya masterpiece rahmanship atau perempuan ternyata di masa lalu telah diakui oleh bangsa Indonesia dan juga mancanegara,” jelas Agni.

Lebih lanjut, Agni menjelaskan bahwa arsip ini dikumpulkan dari penduduk sekitar dan diolah oleh peneliti Museum Nyah Lasem dengan dukungan moral dari jejaring akademisi. Keberadaan arsip ini membuktikan bahwa Lasem adalah kota penting di Indonesia dengan warisan batiknya.

“Arsip-arsip yang ditampilkan di sini sebenarnya adalah arsip-arsip yang berasal dari warga dan rumah-rumah kuno yang ada di Lasem. Hal ini membuktikan sebenarnya komunitas warga ada yang tergerak untuk melestarikan arsipnya dan menyimpan identitas tentang Lasem dan identitas tentang sejarah batik Lasem,” tambahnya.

Arsip ini dipamerkan di Museum Nyah Lasem di Jalan Karangturi V No. 2 Lasem mulai 31 Mei hingga 30 Desember 2024. Publik, komunitas, pelajar, dan wisatawan diharapkan dapat menikmati dan mempelajari banyak nilai dari arsip ini, seperti penghormatan terhadap keberagaman dan nilai-nilai kepercayaan, profesionalitas, dan kemanusiaan.

“arsip jaringan batik klasik ini bisa menginspirasi kehidupan kita dan juga masa depan kita mari kita rawat arsip cinta arsip rawat sayangi dan berikan harapan pada komunitas,” pungkasnya. (re/rd/kominfo)

Exit mobile version