Pemerintah Kabupaten Rembang

Panen Varietas Baru, Bupati Minta Ada Pengawalan Pemasaran

Petani di Desa Jinanten Kecamatan Sale panen perdana padi hibrida rakitan anak bangsa varietas Hipa 2, Kamis (17/12/2020). Karena varietas padi ini baru, Bupati Rembang H.Abdul Hafidz berharap Pemerintah Pusat mengawal pemasarannya.

Bupati juga meminta adanya asuransi bagi petani untuk menghindari kerugian ketika terjadi kegagalan tanam. Selain itu juga jangan sampai jika ada program bantuan benih terlambat .

Lebih lanjut Abdul Hafidz juga menyinggung tentang upaya pemerintah terus melakukan pembenihan-pembenihan kepada petani. Hal itu dalam rangka untuk kecukupan pangan dan kesejahteraaan petani.

“Salah satu tujuan intinya pembenihan pemberdayaan apa saja dalam rangka untuk kecukupan pangan dan kesejahteraaan petani. Oleh karena itu, tidak ada kata lain kita harus berjuang terus, bagaimana pembenihan-pembenihan yang bisa meningkatkan produktifitas kesejahteraan ini kita terus upayakan, ” imbuhnya.

Direktur Benih Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian  (Kementan) Republik Indonesia, Mohammad Takdir Mulyadi menyampaikan untuk memenuhi ekspor ke Thailand, Kabupaten Rembang di tahun 2020 ini mendapatkan 2 program sekaligus, yaitu pembenihan jagung hibrida dan pembenihan padi sekaligus. Padahal di luar Kabupaten Rembang, biasanya hanya mendapat pembenihan jagung saja atau pembenihan padi saja.

 

“Dipilihnya peningkatkan produksi pangan nasional menggunakan varietas unggul baru dengan jenis hibrida ini karena l karena berpotensi hasilnya lebih tinggi dan tidak memerlukan banyak lahan.”

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengungkapkan pembenihan jagung hibrida seluas 154 hektar dibagikan ke Kecamatan Sale seluas 95 hektar, Kecamatan Pamotan 15 hektar, Kecamatan Sedan seluas 18 hektar dan Kecamatan Pancur 28 hektar. Dengan fasilitasi Sarana prasarana produksi dari Kementan Rp. 5,3 juta per hektar. Sampai saat ini sudah panen 141 hektar. Dengan jumlah produktifitas rata-rata 4 ton per hektar. Dengan pendapatan rata-rata petani Rp. 23 juta per hektar.

Sedangkan pembenihan padi hibrida seluas 5 hektar berlokasi di Desa Sale dan Desa Jinanten, Kecamatan Sale. Dengan fasilitasi Sarana prasarana produksi dari Kementan Rp. 8,1 juta per hektar. Saat ini sudah panen. Dengan hasil ubinan rata-rata 3,1 ton per hektar. Sehingga pendapatan rata-rata petani Rp. 58,7 juta per hektar.

Exit mobile version