Pasar Rembang yang akan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Rembang tahun 2019 mendatang akan menampung 2.040 pedagang yang sifatnya legal. Namun jika ditambah dengan adanya pedagang-pedagang tambahan yang biasanya bermunculan maka diperkirakan bisa menampung 3000 pedagang.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz saat memberikan sambutan dalam kegiatan Dinamika Pembangunan di pendapa Kecamatan Rembang, Senin (4/11/2017). Terkait kepindahan pedagang ke pasar yang baru Bupati menegaskan gratis.
Sebanyak 1.640 pedagang saat ini sudah menempati pasar Rembang, nantinya saat berpindah ke tempat yang baru tidak perlu membayar. Sedangkan sisa tempat di pasar yang baru akan dibahas melalui Peraturan Bupati.
“Sebanyak 1640 pedagang yang saat ini harus kita tempatkan sesuai porsinya, yang semula di kios ya kios, yang los ya los, yang semula lesehan ya lesehan, tidak usah bayar. Kulo kepengen pasar tak pindah ora usah bayar ben ora ribut,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati mengungkapkan disain pasar Rembang nantinya memiliki basement (lantai bawah) yang akan digunakan untuk tempat parkir kendaraan dan jualan basah seperti pedagang jangana dan sayur-sayuran. Untuk lantai satu untuk pedagang pada umumnya dan lantai dua untuk penjualan barang-barang yang bernilai tinggi.
Pembangunan pasar baru rencananya akan dimulai tahun 2019 mendatang. Sebenarnya tahun ini pemkab sudah memulai merancang pasar Rembang dengan anggaran yang akan digelontorkan untuk pasar Rembang sebesar Rp. 50 milyar, namun terkendala belum adanya dokumen perencanaan. Untuk itu tahun ini pemkab tengah memproses dokumen perencanaannya dengan anggaran yang tidak main- main yakni kurang lebih Rp.600 juta.
Pasar Rembang yang akan di pindah ke sebelah barat dari lokasi pasar lama benar- benar akan dibangun dengan sebaik- baiknya. Bupati berharap pasar yang baru mendatang bisa rapi tidak semrawut seperti pasar Rembang saat ini.
Sedangkan bekas pasar Rembang nantinya akan dibuat Ruang Terbuka Hjau (RTH). Selain itu akan dibangun ruko-ruko yang dapat digunakan oleh perbankan, BUMN maupun showroom.
“Bekas pasar nanti kita buat Ruang Terbuka Hijau (RTH). Nanti juga kita dirikan ruko-ruko mewah untuk tempat- tempat BUMN, Perbankan, Showroom. Saya kepengen jadi Malioboro Rembang, jadi kalau di Jogja ada malioboro, di sini ada malioboro kecil Rembang,” pungkasnya.