Pemerintah Kabupaten Rembang

Pelatihan Spesial: Ibu-Ibu di Rembang Belajar Membuat Boneka Karakter RA Kartini

Pembukaan pelatihan pembuatan boneka karakter RA Kartini
Pembukaan pelatihan pembuatan boneka karakter RA Kartini

Sebanyak 50 ibu-ibu di Kabupaten Rembang mengikuti pelatihan khusus untuk membuat boneka karakter pahlawan perempuan Indonesia, RA Kartini. Mereka berasal dari berbagai organisasi wanita, Forum UMKM, Pengusaha Batik Tulis Lasem dan sekolah SMK.

Acara yang diselenggarakan oleh Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Rembang ini berlangsung di Hotel Pollos Rembang pada Senin (4/3/2024), dan menghadirkan narasumber terkemuka, Diah Saraswati, yang merupakan salah satu Master Craft Indonesia.

Ketua Dekranasda Rembang, Hasiroh Hafidz, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat tepat diselenggarakan di Rembang, khususnya di Kecamatan Lasem yang merupakan sentra pembuatan batik tulis. Menurutnya, para pengrajin batik tulis Lasem kini tidak hanya menjual kain batik, tetapi juga pakaian jadi dengan berbagai desain. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan variasi produk batik tulis Lasem yang ditawarkan.

“Perca kalau tidak dimanfaatkan kan sayang. Ini bisa untuk menambah penghasilan panjenengen. Pariwisata di sini sudah ada, tapi untuk oleh-olehnya belum maksimal. Kalau di Karimun Jawa ada khasnya yaitu sambel. Sukur-sukur nanti di sini ada khasnya juga. Di Rembang ada Ibu Kartini-nya. Itu bisa jadi khasnya,” ujar Hasiroh Hafidz.

Diah Saraswati menambahkan bahwa boneka dapat menjadi media untuk lebih memperkenalkan budaya Indonesia, termasuk kebaya RA Kartini. “Kebaya ini kan lagi digaungkan ke UNESCO supaya jadi pakaian Indonesia, jadi kita ingin membudayakan kebaya. Di sini banyak kain perca dari batik, nah kita ingin memanfaatkan itu,” jelas Diah di lokasi pelatihan.

Produk yang dihasilkan dari pelatihan ini diharapkan dapat menjadi cinderamata khas Kabupaten Rembang. Boneka karakter RA Kartini yang mengenakan kebaya dianggap menarik dan khas.

“Di Rembang ini kan jadi tempat lokasi makamnya RA Kartini, nah harapannya nanti boneka RA Kartini itu bisa jadi oleh-oleh khas Rembang. Setiap orang yang berkunjung ke sini pasti mencari boneka RA Kartini,” tutur Diah.

Salah satu peserta, Aulia Hilwa Sabrina, mengaku senang bisa ikut dalam pelatihan ini yang menurutnya sangat unik. Diberi ilmu menjahit boneka yang terkait dengan ketokohan RA Kartini, Aulia merasa dapat menambah karya-karya baru. “Ini pengalaman baru bagi saya, membuat perempuan bisa menambah karya. Tidak hanya di bidang kuliner saja seperti saya, tetapi juga bisa tata jahit,” ungkap pengusaha kuliner tradisional cucur aulia itu. (Mif/Rd/Kominfo)

Exit mobile version