Progres pembangunan Pasar Hewan Pamotan terus berjalan. Hingga saat ini, pembangunan pasar hewan di lokasi baru telah mencapai sekitar 37 persen. Pengerjaan dimulai tujuh minggu lalu dan saat ini tengah dilakukan penyelesaian bagian struktur awal.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Rembang, M. Mahfudz melalui Kepala Bidang Pasar dan PKL, Heri Martono, menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam pembangunan tahap awal adalah proses pengeprasan bukit di lokasi tersebut.
“Pengeprasan bukit di lokasi ini butuh waktu lama. Kemarin kami berhasil meratakan tanah hingga 1,5 meter, karena banyak batu-batu besar yang harus diatasi. Lokasinya sendiri memang terletak di lereng, jadi memang harus ekstra hati-hati,” jelasnya.
Pada pembangunan tahap pertama, empat los pasar telah dibangun dan akan digunakan untuk menampung kambing dan sapi. Fasilitas ampalan atau tangga khusus untuk memudahkan hewan turun dari kendaraan juga mulai disiapkan.
“Tahap pertama ini memang fokus pada kambing dan sapi, tapi nantinya kita juga akan menambahkan berbagai fasilitas lain, termasuk untuk hewan-hewan jenis lain,” ungkap Heri.
Tahap kedua pembangunan direncanakan pada tahun 2026. Sejumlah fasilitas tambahan yang akan disiapkan antara lain arena kontes hewan, hotel hewan, rumah karantina, dan klinik kesehatan hewan.
“Kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian dan Pangan untuk mendukung kelancaran pembangunan dan pengelolaan fasilitas-fasilitas tersebut,” tambahnya.
Heri menyampaikan bahwa setelah beroperasi penuh, Pasar Hewan Pamotan akan dipromosikan tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga ke luar daerah guna meningkatkan jumlah transaksi dan daya tarik pasar.
“Kami ingin pasar hewan Pamotan dikenal lebih luas. Rembang memiliki potensi yang lebih dibandingkan daerah lain, dan pasar hewan ini akan menjadi salah satu daya tarik. Selain itu, sentra UMKM juga akan ada di sini,” tuturnya.
Selain sapi dan kambing, pasar ini nantinya juga akan mengakomodasi komunitas pecinta burung, kucing, dan unggas sebagai ruang bertemunya penghobi dan peternak.
“Kami akan membuat wadah di mana penghobi dan peternak bisa saling bertemu, berbagi pengetahuan, dan tentunya berbisnis,” ujar Heri.
Tidak hanya itu, hotel hewan juga direncanakan untuk menampung hewan yang sedang dalam perjalanan antar daerah.
“Kami juga melihat potensi untuk menyediakan tempat peristirahatan bagi hewan-hewan tersebut. Kami akan menawarkan fasilitas ini kepada pengangkut hewan dengan tarif retribusi yang sudah ditentukan, sehingga pasar ini juga bisa berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Heri.
Dengan penambahan fasilitas dan integrasi layanan pendukung, Pasar Hewan Pamotan diharapkan menjadi sentra ekonomi baru bagi peternak dan komunitas penghobi hewan di Kabupaten Rembang. (Mif/Rudi/Kominfo)
