Sebanyak 23 pembatik lulus ujian Kompetensi yang digelar oleh Pemkab bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik belum lama ini. Artinya dari 30 pembatik yang ikut serta,ada delapan pembatik dinyatakan belum lulus.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Rembang,Ir. Muntoha saat ditemui diruang kerjanya,Selasa (3/3/2017) mengatakan dengan tersertifikasinya 23 pembatik tersebut artinya sudah ada 106 pembatik di Rembang yang bersertifikat. Karena 83 pembatik sudah bersertifikasi akhir tahun 2016 lalu.
Dinperindagkop dan UKM berkomitmen akan melaksanakan kegiatan serupa secara rutin. Pasalnya dengan sertifikasi pembatik akan meningkatkan daya saing produk di pasaran.
“Dinas ini untuk mengembangkan produk dari pelaku usaha maka harus didorong dari sisi marketingnya. Nah agar marketing bisa jalan,kita beri strategi sertifikasi,perkenalan produk lewat fashion dan bentuk lainnya,”ujarnya.
Jumlah pembatik di Rembang menurut Muntoha ada sekira 5000 orang. Masih banyak yang harus difasilitasi baik melalui Pemkab,Pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusat.
Sementara itu Manajer Sertifikasi LSP Batik Rodia Syamwil mengungkapkan peserta yang tidak lulus disebabkan pada aspek keterampilan mencanting batik terlihat tidak lancar garisan cantingnya. Kemudian dari aspek pengetahuan tentang batik juga kurang.