Pemerintah tengah gencar memproduksi pakan ikan berbahan baku lokal. Hal ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap pakan ikan pabrikan.
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo mengatakan pakan ikan berbahan baku lokal ini juga bisa meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan.
‘Saat ini ongkos pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal sekitar Rp 9 ribu per kilogram. Sedangkan pakan ikan pabrik sekitar Rp 15 ribu per kilogram. Ada selisih Rp 6 ribu yang bisa digunakan untuk keuntungan pembudidaya,” jelasnya
Terkait hal itu Firman Subagyo menginisiasi Pelatihan Budidaya Perikanan dan Pembuatan Pakan Ikan Berbahan Baku Lokal bagi 150 warga Rembang di Gedung PKPRI Sidowayah Rabu siang, Rabu (12/10/2022).
Dia menambahkan pengetahuan pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal ini juga sangat penting untuk menggenjot produksi ikan di Indonesia. Terlebih, saat ini konsumsi protein masih sangat rendah, yang mengakibatkan kasus stunting di Indonesia masih 27 persen atau lebih tinggi dari standar WHO sebanyak 20 persen.
”Protein dari daging sapi, ayam ataupun telur saat ini juga cenderung mahal. Ikan menjadi salah satu cara untuk mengentaskan kekurangan protein yang menyebabkan stunting di Indonesia. Karenanya, kami akan terus genjot pelatihan perikanan,” jelas dia.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Sofyan Cholid mengatakan Rembang masih sangat kekurangan pembudidaya ikan air tawar. Hal ini dikarenakan desa-desa kesulitan untuk mendapatkan bahan baku air.
”Namun sistem bioflok yang saat ini digencarkan pemerintah bisa menjadi alternatif. Karena sistem bioflok ini tidak membutuhkan banyak air,” tegas dia.
Dia menambahkan untuk bahan baku pakan ikan, Kabupaten Rembang memiliki stok yang melimpah. Khususnya dari limbah ataupun ikan tangkapan laut yang tidak dimanfaatkan. (Mif/Rud/kominfo)