Peningkatan kapasitas pelaku usaha industri wedding berlanjut. Setelah menggelar pelatihan lukis tangan henna dan pembuatan hantaran, Kamis (30/11/2023) Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop) Kabupaten Rembang mendatangkan pelaku usaha buket bunga asal Blora, Nessya Alvioriza .
Selain diikuti peserta yang sudah menjalankan bisnis pembuatan buket bunga, pelatihan ini juga diikuti para peserta awam. Mereka langsung praktek merangkai bunga selama beberapa jam.
Diana Nurus Saidah salah peserta asal Kecamatan Sumber mengaku baru pertama kali membuat buket bunga. Iapun berminat membuka usaha buket bunga, bisnis ini terbilang mudah dalam pembuatannya.
“Seru sekali , jadi peserta langsung praktek bikin buket bunga langsung jadi mantep banget. Nggak susah, tergantung selera juga, jadi ingin buka jasa ini juga , diana buket gitu, boleh dikreasikan kali ya , dibuat dari sayur, ” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Nafisah yang kesehariannya bekerja di salah satu usaha floris di Lasem. Teknik merangkai dengan tiga jari menjadi ilmu baru baginya.
“Yang baru bagi kami ada teknik merangkai hentai. Ini sangat bermanfaat dan sering- sering aja, ” ujar wanita asal kecamatan Pancur itu.
Nessya usai pelatihan memberikan tips jika ingin memulai usaha buket bunga. Selain diawali dengan niat dan tekad yang kuat, juga selalu berinovasi dan konsisten.
“Modal utama itu tekad, karena usaha dekorasi ternyata itu bisa tanpa modal, kenapa? Kita bisa mulai dengan hal kecil, kita dapat DP, uang muka bisa kita gunakan dulu untuk belanja bahan baku, lalu pelunasannya itu keuntungan bagi kita, ” tuturnya.
Sementara itu Supriyo Kepala Bidang UKM Dindagkop dan UKM Rembang, mengatakan kegiatan itu wujud kepedulian Pemkab Rembang dalam meningkatkan produktifitas warganya.
“Rata-rata mereka usia produktif, terutama segmen millenial sangat luar biasa mengikuti kegiatan. Bidang UKM memfasilitasi pelatihan selama tiga hari dengan peserta yang berbeda masing- masing 30 orang, ” ungkap Supriyo. (Mif/Rud/Kominfo)