Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memulai langkah serentak untuk mencegah stunting, dimulai awal Juni ini. Program ini menyasar calon pengantin perempuan, ibu hamil, dan bayi balita, dan akan berlangsung selama sebulan penuh hingga akhir bulan.
Saat memberikan sambutan Webinar Praktik Baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting (D’best) di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang digelar di ruang rapat Bupati pada Rabu (5/6), Mochammad Hanies Cholil Barro’ mengungkapkan pentingnya intervensi ini.
Gus Hanies, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa langkah serentak ini merupakan upaya strategis untuk menurunkan angka stunting serta mencegah kasus baru. Ia mencatat bahwa angka stunting tahun ini telah menurun signifikan, dari 24,3 persen menjadi 19,5 persen, atau turun 4,8 persen.
“Pada saat ini kita sedang bersiap melaksanakan intervensi serentak pencegahan stunting di 2024 ini yang berjalan di bulan Juni,” kata Gus Hanies.
Ada sepuluh langkah utama yang diidentifikasi pemerintah untuk menyukseskan intervensi ini, termasuk memastikan pendataan calon pengantin, ibu hamil, dan balita; pendampingan yang memadai; penyediaan alat antropometri yang sesuai standar; serta keterampilan kader posyandu.
Selain itu, intervensi juga mencakup penanganan ibu hamil dan balita yang mengalami masalah gizi, pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran, serta penggunaan aplikasi e-PPGBM (elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
“Ada monev (monitoring dan evaluasi) juga untuk pelaksanaan intervensi ini, dan tentu yang paling utama adalah pembiayaan dari kesemuanya,” imbuh Gus Hanies.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Rembang, Prapto Raharjo, menambahkan bahwa program ini adalah inisiatif pemerintah pusat yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Program ini melibatkan berbagai OPD yang tergabung dalam tim penanggulangan stunting. “Jadi pelaksanaannya ini (intervensi serentak pencegahan stunting) di posyandu semua,” jelas Prapto Raharjo.
Pihaknya mendorong semua sasaran, termasuk calon pengantin, ibu hamil, dan balita, untuk aktif datang ke posyandu selama bulan Juni sesuai jam operasional di masing-masing desa. Harapannya, pelaksanaan program selama sebulan penuh ini akan menghasilkan dampak positif dalam upaya mengurangi stunting di Rembang. (re/rd/kominfo)