Pemerintah Kabupaten Rembang memastikan tidak ada lagi aktivitas Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di wilayahnya. Gabungan Tim Intelejen Kabupaten dalam satu bulan ini telah melakukan pemantauan terkait HTI.
Kasi Poldagri dan Hubungan Antar-Lembaga Kesbangpolinmas Kabupaten Rembang, Indah Arum Yuwati menyatakan, tim intelejen Pemkab yang terdiri dari berbagai instansi terus melakukan pemantauan. Hasilnya sudah tidak ada aktivitas lagi, sebelumnya aktivitas HTI terjadi di Desa Sumbergirang Kecamatan Lasem dan Pamotan.
“Kami memantau kegiatannya, jika sudah dibubarkan jangan ada lagi kegiatan HTI di sini. Harus bertul-betul bersih dan bubar,” tegasnya saat rakor antisipasi konflik sosial bersama perwakilan kecamatan, Kodim, dan Kemenag di Kantor Kesbangpolinmas, Rabu (21/6/2017).
Pembubaran HTI di Rembang dan Indonesia disebabkan ideologi yang dibawa tidak sesuai dengan Pancasila. Padahal, Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan azas Pancasila.
“Mereka datang tidak memberitahu terlebih dahulu kepada kami. Mereka modelnya langsung menempati. Sebelum ada ramai-ramai, sempat datang lima orang anggota HTI ke Kesbangpolinmas yang intinya memberitahukan keberadaannya di Rembang. kalau secara total jumlah mereka di Rembang antara 15-20 orang,” ungkapnya.
Selain HTI, tim intelejen juga memantau ketat keberadaan Ormas-ormas lainnya yang rentan memicu konflik sosial. Mereka antara lain adalah As-Sidiqiyah di Manggar Sluke, Sapto Darmo di Plawangan Kragan serta jamaah Tablik yang sempat tersiar keberadaannya di Rembang.