Peringatan Hari Kartini ke-61 di Kabupaten Rembang bukan hanya sekadar mengenang jasa sang pahlawan, tetapi juga menjadi panggilan untuk melanjutkan semangat perjuangan Kartini dalam mewujudkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Pemkab Rembang memanfaatkan momen ini untuk menegaskan komitmennya dalam membuka ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah.
Ketua Dewan Pembina Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Rembang, Musringah Harno, yang membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa perjuangan Kartini tidak pernah mengenal waktu. Meskipun lebih dari seratus tahun berlalu sejak Kartini mengungkapkan pemikirannya, semangat perjuangan untuk kesetaraan gender masih sangat relevan dan harus diteruskan.
“Lebih dari satu abad sejak Kartini menulis pikirannya, perjuangan itu belum selesai,” ujar Musringah di hadapan peserta upacara yang digelar di halaman Pendopo Museum Kartini, Senin (21/4).
Musringah juga mengingatkan bahwa perempuan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari kesulitan mengakses pendidikan yang setara, ketidaksetaraan di dunia kerja, hingga minimnya representasi perempuan dalam pengambilan keputusan. Namun, ia yakin semangat Kartini hidup dalam diri setiap perempuan yang terus berjuang untuk hak dan kesetaraan.
“Mari bersama-sama membuka lebih banyak ruang bagi perempuan untuk berpartisipasi, menanggulangi diskriminasi, dan memastikan setiap perempuan Indonesia bisa tumbuh dan berdaya, apapun latar belakangnya,” serunya dengan penuh semangat.
“Kami keluarga besar percaya bahwa nilai-nilai tersebut tetap hidup hingga kini. Ketika seorang perempuan menanam pohon dan menjaga alam, di sanalah semangat Eyang sebagai Ibu Bumi terus berpijar,” kata Jodi.
Jodi juga menegaskan bahwa warisan Kartini adalah perjuangan untuk mewujudkan keadilan yang lebih luas, bukan hanya bagi perempuan, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Warisan Eyang Kartini bukanlah debu yang harus disimpan, tetapi api semangat yang harus terus menyala,” tegasnya.
Pemkab Rembang mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan semangat perjuangan Kartini sebagai fondasi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan setara. Dalam peringatan ini, Pemkab Rembang mengingatkan bahwa semangat Kartini hidup dalam tindakan nyata perempuan masa kini, dari ibu rumah tangga hingga pemimpin, dari pelajar hingga aktivis, dari guru hingga penjaga alam.
Peringatan Hari Kartini ke-61 ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus mengobarkan api semangat Kartini dalam setiap langkah kehidupan, serta berkomitmen bersama untuk memastikan kesetaraan dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. (re/rd/kominfo)