Untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di kabupaten Rembang, terutama bagi para petani pemerintah akan melanjutkan pembuatan sumur tanah dangkal atau sumur pantek. Sebanyak 172 sumur tanah dangkal akan dibuat tahun ini.
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz saat menjadi narasumber dialog interaktif di salah satu radio swasta di Rembang dalam acara Halo Bupati, Selasa (6/9/2017) malam menyebutkan 22 unit untuk lahan pertanian dan 150 unit khusus untuk wilayah perkebunan.
Untuk pembuatan sumur pantek 22 unit bagi lahan pertanian, semuanya ada dibangun di wilayah Kecamatan Kaliori. Dengan rincian di desa Gunungsari 7 unit, di desa Pengkol 7 unit dan di desa Kuangsan 8 unit.
Bupati menambahkan khusus 150 unit akan dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Sehingga akan dibuat khusus untuk wilayah perkebunan yaitu untuk lahan yang ditanami tembakau.
“Untuk sumur pantek di 150 titik ini kita sudah identifikasi, memang keperuntukkannya khusus disekitar yang bisa ditanami tembakau,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan cara untuk mengajukan bantuan sumur tanah dangkal, harus mengajukan proposal dari kelompok tani kepada Dinas Pertanian dan Pangan. Selanjutnya Dintanpan akan melakukan verifikasi.
“Cara mendapatkan bantuan sumur ini harus ada proposal dari kelompok tani kepada Dinas Pertanian. Nanti dinas pertanian akan memverifikasi , kemudian nanti diajukan kepada Bupati tentang hasil verifikasi, tentang kelayakannya dan anggarannya.”
Kelompok tani yang sudah mengajukan cukup banyak, namun karena keterbatasan anggaran maka tidak dapat dipenuhi semua. Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkab Rembang setiap tahunnya ditarget 200 unit sumur pantek, namun karena keterbatasan anggaran, pemkab belum bisa memenuhinya, kekurangan kemungkinan bisa dikerja di tahun depan.