Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membentuk ratusan relawan Kader Siaga Trantib (KST). Terkait hal itu, Satpol PP juga memberikan pembekalan kepada KST di di gedung hujau kompleks rumah Dinas Wakil Bupati Rembang, Rabu (18/10/2017).
Untuk perdana Satpol PP melantik sebanyak 126 orang perwakilan 14 desa, dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang. Hanya dari Kecamatan Sulang yang belum ada KST.
Kepala Satpol PP Rembang Waluyo menerangkan, pembentukan KST merupakan pilot project dari Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, tahun 2017, untuk membentuk relawan trantib di tengah masyarakat.
Waluyo menambahkan, terkait tugas pokok para relawan, trantib di tingkat desa ini untuk membantu aparat terkait, jika ada gangguan keamanan dan ketertiban yang ada diwilayah desa. Mereka juga akan selalu berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja untuk antisipasi dini.
“Tugasnya misalnya ketika ada Pilkades itu nanti berbaur dengan keamanan yang ada, bisa mengamankan disana kalau memang ada kerusuhan. Berbeda dengan Linmas,” tambahnya.
Sementara ini setiap Kecamatan terdiri dari 9 orang anggota Kader Siaga Trantib ( KST ), masing-masing Kecamatan sementara ini hanya satu desa. Targetnya di tahun 2019 setiap desa memiliki KST.
Kader Siaga Trantib ternyata tak hanya kaum lelaki saja, namun dua KST adalah perempuan. Salah satunya adalah Siti Zulaikah (42), warga Desa Manggar Kecamatan Sluke, yang merupakan dua dari sembilan anggota KST dari Kecamatan Sluke. Ia mengaku secara sukarela terpanggil untuk menjadi KST diwilayahnya.
“Saya sudah siap mental, dan memang merasa terpanggil untuk menjadi relawan trantib di Kecamatan saya. Saya satu dari sembilan anggota dari Kecamatan Sluke, ” katanya.
Dalam pembekalan itu panitia mendatangkan narasumber dari Satpol PP Kudus yang telah sukses membentuk KST di setiap desa. Drs. Sutanta Dwi Raharja, Kabid Ketertiban Umum( TIBUM) dan Ketentraman Masyarakat (TRANMAS) SATPOL PP KUDUS tersebut menyampaikan materi peran KST dalam penyelenggaran Tibum dan Tranmas. (Mcs)