Dalam komitmen di bidang perdagangan, Pemerintah Kabupaten Rembang menggelar pelatihan kewirausahan baru di tahun 2017. Dalam kesempatan itu Wakil Bupati Bayu Andriyanto, S.E membuka secara resmi pelatihan tersebut yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Fave itu, Kamis (9/11/2017) pagi.
Wabup mengaku, ada sekitar 17 ribu pengangguran yang ada di Rembang. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi penonton saja, tapi bisa menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baru yang aktif.
“Rembang akan ditunjuk sebagai kawasan industri, jadi bapak-bapak dan ibu-ibu harus siap untuk jadi pelaku, jangan cuma menjadi penonton,” ujarnya.
Wabup melanjutkan, kedepannya Rembang juga akan menjadi Kabupaten destinasi wisata. Dengan begitu para pelaku umkm lebih mudah untuk mempromosikan produknya kepada para wisatawan yang datang.
“Begitu ada embrionya diharapkan kepala dinas mampu menggerakkan industri ekonomi kreatifnya, dengan begitu yang peleku umkm yang jualan bakso laku, yg jualan dipasar juga laku.”
Selain itu Bayu Andriyanto juga mengungkapkan, Pemerintah juga mendorong adanya kawasan industri untuk menekan angka pengangguran. Diharapkan para pengangguran dapat mengambil peluang tersebut dengan berbekal kemampuan yang layak direkomendasikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koprasi Dan UKM Rembang, Akshanudin mengatakan, Kegiatan ini menjadi satu langkah penting dalam mewujudkan visi mendukung tumbuhnya wirausaha baru di kabupaten Rembang. Pelaku wirausaha nantinya diharapkan agar bisa membuka kesempatan lapangan kerja baru untuk menekan angka pengangguran.
“Para pelaku wirausaha ini diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam sektor UMKM serta sekaligus dapat menyikapi angka kemiskinan atau pengangguran yang ada di kabupaten Rembang “.
Akshanudin menambahkan tujuan diadakannya pelatihan tersebut untuk memberikan motivasi dan semangat kewirausahaan. Dengan demikian bisa menciptakan peluang usaha dan mendorong tumbuhnya wirausaha baru.
Akshanudin menjelaskan, dalam kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber dari unsur akademisi, praktisi dan pakar kewirausahaan. Sedangkan untuk materi pokok ada tiga bahasan, yaitu konsep dasar kewirausahaan, Kreatifitas kewirausaah, dan peluang bisnis kewirausahaan.
Peserta pelatihan tersebut berasal 14 kecamatan yang diwakili tiga orang dari masing-masing kecamatan. Mulai dari pelaku UMKM kopi, Batik, dan Mahasiswa.