Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemkab Rembang Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan RSUD dr. R. Soetrasno

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang terus meningkatkan layanan kesehatan di RSUD dr. R. Soetrasno. Dalam delapan tahun terakhir, jumlah poli di rumah sakit ini bertambah dari tujuh menjadi 21 poli, termasuk layanan jantung, kanker, dan urologi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu wujudnya adalah penambahan 14 poli di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno selama delapan tahun terakhir.

Pada tahun 2016, saat Bupati Rembang H. Abdul Hafidz pertama kali menjabat, RSUD ini hanya memiliki tujuh poli, yaitu Poli Penyakit Dalam, Poli Bedah, Poli Kandungan, Poli Anak, Poli Mata, Poli THT, dan Poli Syaraf. Kini, RSUD dr. R. Soetrasno telah memiliki 21 poli, dengan penambahan terbaru seperti Poli Jantung, Poli Kanker dan Kelainan Darah (Kemoterapi), serta Poli Urologi. RSUD juga menyediakan layanan untuk pasien dengan gangguan kejiwaan melalui Poli Psikiatri.

Bupati Hafidz menyatakan bahwa RSUD dr. R. Soetrasno kini juga dilengkapi dengan Cath Lab (Catheterization Laboratory), sebuah peralatan medis modern untuk pemeriksaan dan tindakan pada jantung dan pembuluh darah.

“Harganya (Cath Lab) Rp17 miliar, tapi manfaatnya luar biasa. Bisa digunakan untuk penanganan stroke dan pasien dengan pendarahan otak. Di eks-Karesidenan Pati, hanya Rembang yang memiliki Cath Lab ini, sehingga banyak warga dari kabupaten tetangga berobat ke RSUD dr. R. Soetrasno,” ujar Bupati Hafidz.

Selain peningkatan layanan medis, Bupati Hafidz juga mendorong inovasi layanan non-medis, seperti layanan pengantaran pasien dan pengantaran obat gratis.

Bupati juga menekankan pentingnya peningkatan fasilitas bagi pasien di kelas 3 dan 2, agar tidak ada perbedaan layanan dengan kelas 1. Fasilitas seperti pendingin ruangan, televisi, dan sofa harus tersedia di semua kelas.

“Kulo wanti-wanti ke direktur jangan merubah kebijakan saya. Kalau kelas 1 ada TV-nya, kelas 2 juga harus ada TV berwarna. Kelas 1 ada AC, kelas 3 juga harus ada. Di depan kamar kelas 1 ada sofa, kelas 3 juga harus ada. Jangan membeda-bedakan layanan, bedanya hanya pada jumlah pasien di dalam kamar: kelas 1 satu orang, kelas 2 dua orang,” tegas Bupati Hafidz.

Secara fisik, RSUD dr. R. Soetrasno terus mengalami penambahan gedung baru setiap tahunnya. Pada tahun 2017, dibangun Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) dan gedung parkir untuk sepeda motor.

Sejak 2018 hingga 2022, pembangunan berlanjut dengan penambahan gedung perawatan jiwa dan gedung diklat untuk peningkatan kapasitas SDM. Gedung diklat ini juga bisa difungsikan sebagai ruang perawatan darurat, seperti yang terjadi saat lonjakan kasus Demam Berdarah beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2019, RSUD menambah Gedung Syaraf atau Stroke Center, dan pada tahun 2021, dibangun gedung penunjang gizi serta lahan parkir terbuka. Tahun ini, RSUD juga sedang menyelesaikan pembangunan gedung perawatan jantung.

Exit mobile version