Puluhan penyandang disabilitas mengikuti pelatihan di pendapa Museum RA Kartini Rembang, Senin (28/11/2022). Kegiatan pelatihan itu digagas oleh Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Rembang untuk meningkatkan produktivitas penyandang disabilitas.
Ada 50 difabel mengikuti kegiatan yang akan digelar selama tiga hari ini. Pada hari pertama ini, mereka diberikan motivasi dalam berwirausaha.
Selanjutnya pada hari kedua, mereka akan diajari membuat kimekome (seni susun kain perca ala Jepang), suspeso (teknik kerajinan yang berasal dari negara Italia, menggunakan teknik memotong dan menempel suatu motif pada permukaan sehingga memiliki tampilan 3 dimensi) dan buket bunga. Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan kegiatan lain dan pesertanya bergantian dengan disabilitas yang lain.
Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, Dwi Martopo menyampaikan kegiatan itu digelar dalam rangka memeriahkan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh tepat tanggal 3 Desember 2022 nanti. Pemerintah menyasar pengembangan ekonomi para disabilitas.
“Prinsipnya bagaimana disabilitas bisa produktif ke depannya. Ini termasuk salah satu kegiatan rangkaian hari disabilitas internasional,” katanya.
Saat ini kegiatan kemasyarakatan dan ekonomi di Rembang sudah dimulai setelah sempat mengalami kesulitan selama pandemi. Dengan demikian ini dinilai sebagai kesempatan bagi masyarakat termasuk Disabilitas untuk berkarya dan berwira usaha.
Sementara itu Sekretaris Dinperinaker Rembang Chris Prasetiyana menambahkan pihaknya membuka peluang untuk memberikan pelatihan kepada komunitas.
“Kami ada pelatihan menjahit, pelatihan komputer dan lainnya. Kita harus semangat dan optimis.”
Di hadapan 50 peserta peningkatan produktifitas disabilitas itu, lelaki yang akrab disapa Nanang itu juga menceritakan kisah sukses sejumlah penyandang disabilitas, mereka mampu membuat produk dan menjualnya. (Mif/Rud/Kominfo)