Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemkab Rembang Gandeng Investor untuk Tingkatkan Daya Tarik Pasar Kreatif Lasem

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Kreatif Lasem dengan menggandeng PT Air Tirta Amerta sebagai calon investor.

Kepala Bidang Pasar dan PKL Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Rembang, Heri Martono, menjelaskan bahwa investor ini akan difokuskan untuk mengembangkan lantai 3. PT Air Tirta Amerta telah memaparkan rencana proyek mereka, yang mencakup berbagai fasilitas hiburan.

“Kenapa lantai 3? Karena belum banyak lapak pedagang yang buka. Kita memancing keramaian di simpul titik lantai 3 dulu dengan menyediakan playground, mini bar, dan street food. Tata kelola ini kita branding dengan konsep entertainment, seperti videotron, papan reklame, dan lampu-lampu,” jelas Heri.

Namun, hingga saat ini PT Air Tirta Amerta belum menyerahkan proposal kepada Dindagkop, sehingga detail proyek masih belum diketahui.

“Saya masih menunggu proposalnya seperti apa. Kalau sudah ada, nanti tim teknis akan melakukan kajian,” ujarnya.

Direktur PT Air Tirta Amerta, Ernantoro, mengatakan bahwa lantai 3 Pasar Kreatif Lasem memiliki dua hall yang cukup luas. Beberapa waktu lalu, konsultan telah melakukan survei di area tersebut. Nantinya, ruang tersebut akan diisi dengan wahana permainan modern, kafe, dan panggung seni. Diperkirakan modal untuk menata area lantai 3 ini sekitar Rp 500 juta.

“Semua yang ada di situ akan ditata PT Air Tirta Amerta bersama Pemkab Rembang. Saat ini fokusnya hanya di lantai tiga,” jelasnya.

Ernantoro berharap kehadiran PT Air Tirta Amerta di Pasar Kreatif dapat mendorong munculnya produk-produk kreatif. Para pedagang tidak hanya menjual produk, tetapi juga menampilkan proses pembuatan. Saat ini, Ernantoro dan komunitas pegiat sejarah Lasem telah membuka kios cendera mata yang menjual keris dan pernak-pernik lainnya, sambil menampilkan proses pembuatan keris dan lukisan batik tulis Lasem.

“Itu yang namanya kreatif. Sekarang sudah ada tiga pedagang yang membuat tas anyaman dan menjualnya. Kreatif itu ada proses, tampilan, dan dibeli. Pesanan juga bisa,” pungkasnya. (re/rd/kominfo)

Exit mobile version