Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemkab Rembang Genjot Capaian Eliminasi TBC dan Imunisasi

Pemkab Rembang melalui Dinas Kesehatan terus menggenjot capaian imunisasi dan eliminasi tuberkulosis (TBC). Penyebaran penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis ini terus ditekan melalui berbagai upaya.

Untuk mendukung capaian itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang menggelar rapat koordinasi percepatan imunisasi dan eliminasi TBC bersama seluruh lintas sektor yang terlibat di salah satu hotel di jalan pantura, Rabu (31/7).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii menyampaikan sejauh ini capaian kinerja Dinas Kesehatan mulai dari penemuan penderita TBC dan penyembuhannya sudah cukup baik di semester 1 tahun ini.

Namun untuk penemuan penderita resisten (kebal) obat TBC akibat pengobatan yang tidak benar dan pemberian terapi pencegahan bagi mereka yang kontak erat dengan penderita TBC masih perlu ditingkatkan.

“Ini sebenarnya untuk melindungi masyarakat sendiri, tetapi mereka yang satu keluarga, satu rumah atau satu kantor (dengan penderita TBC) tidak merasa sakit namun harus minum obat, ini yang agak susah. Sehingga perlu untuk bekerja keras lagi untuk mengedukasi masyarakat yang kontak erat dengan penderita TB yang ada di Kabupaten Rembang,” ujarnya.

Sementara terkait imunisasi, lanjut dr. Ali, pemerintah pusat telah menetapkan sasaran imunisasi di Kabupaten Rembang sebesar 196.577. Angka tersebut terdiri dari 9636 bayi lahir hidup, 9489 survaving infant, 8155 baduta, 158713 wanita usia subur dan 10585 ibu hamil.

“Seharusnya di bulan Juli ini kira-kira harus tercapai sekitar 58%. Sebenarnya secara manual sasaran itu sudah kita lakukan imunisasi oleh temen-temen puskesmas sesuai dengan jenis faksin yang harus diberikan. Tetapi capaian kinerja kita diukur dari aplikasi yang dijadikan standar oleh Kementerian Kesehatan. Berdasarkan entri data di aplikasi ASIK. Ketika entri data belum maksimal ya tentu capaiannya belum sesuai,” bebernya.

Untuk mengatasi masalah entri data pada aplikasi sehat Indonesiaku (ASIK), pihaknya melalui rapat koordinasi ini mendorong para tenaga kesehatan yang telah melakukan imunisasi TBC untuk segera melakukan entri data. Agar data yang ada pada aplikasi sehat Indonesiaku sesuai dengan fakta di lapangan.

“Kita stressing (menekankan) kepada teman-teman agar berupaya bagaimana meningkatkan kinerja imunisasi tidak hanya faktanya tapi data yang dibutuhkan untuk sistem informasi ini juga harus dipenuhi,” pungkasnya. (re/rd/kominfo)

Exit mobile version