Pemkab Rembang melalui Bappeda menjalin kerjasama dengan kerjasama dengan Sinergi Poksi (Kelompok Aksi) ketenaga kerjaan inklusif untuk kaum muda yang kurang mampu atau rentan dan penyandang disabilitas. Penandatanganan kerjasama juga dihadiri oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz.
Dalam perjanjian kerjasama tersebut juga dihadiri OPD terkait, perwakilan Karangtaruna Kecamatan se Kabupaten Rembang, forum UMKM, forum anak dan forum Disabilitas.
Kesubbid Pemerintahan , Kependudukan dan Kesejahteraan Rakyat Bappeda Rembang Siti Kasmirah mengatakan kerjasama tersebut akan mendatangkan manfaat berupa pelatihan dan pendampingan kewirausahaan, pelatihan kerja retail termasuk penempatan kerja. Dengan langkah itu diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menekan angka kemiskinan.
“Melalui kerjasama itu diharapkan dapat memberikan perbaikan akses informasi kerja, pelatihan kerja dan penempatan kerja kaum muda yang ekonominya tidak mampu dan penyandang difabel. Sehingga dapat menimimalisir penambahan angka kemiskinan, ” ungkapnya.
Bupati dalam pengarahannya menuturkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang sangat tinggi yakni 6,18 %.Angka tersebut masuk 5 besar tertinggi secara nasional.
Ada 4 potensi yang ada dan dapat menggerakkan ekonomi, seperti kelautan, pertanian, tambang dan UMKM. Perikanan dan kelautan cukup baik karena fasilitas yang diberikan pemerintah sangat membantu.
Dari keempat potensi tersebut ternyata mampu mendorong pertumbuhan UMKM di Rembang. Jumlah UMKM terus bertambah, 2017 jumlahnya 29 ribu dan di 2019 ini sudah mencapai hampir 40ribu UMKM.
Lebih lanjut Bupati mengapresiasi adanya kerjasama tersebut, menurutnya disabilitas harus diperhatikan. Dukungan diwujudkan lebih ke pemberdayaan daripada hanya bantuan uang yang nantinya malah tidak jelas efek positifnya.
“Pemberdayaan ini paling utama, jika diberi pelatihan – pelatihan malah jelas efek positifnya. Jangan sampai kita mengutamakan pemberian , jadi kalau pelatihan nanti tindak lanjutnya dibantu dengan alat yang sesuai pelatihan, ” pungkasnya.