Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemkab Rembang Mulai Rintis Sekolah Siaga Kependudukan

Pemkab Rembang melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang menggandeng ribuan pelajar dari sejumlah sekolah untuk menjadi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) atau (16/01/2019). SMP Negeri 2 Rembang menjadi yang pertama sebagai Sekolah Siaga Kependudukan.

Bertempat di halaman SMP Negeri 2 Rembang, tak hanya pelajar dari SMPN 2 Rembang saja yang hadir, tetapi juga siswa sekolah lain. Mereka berkomitmen untuk ikut mensukseskan program pemerintah dalam pengendalian penduduk yang diimplementasikan melalui mata pelajaran.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Densos PPKB) Sri Wahyuni mengatakan, berbagai isu kependudukan menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Salah satunya adalah, tingginya jumlah penduduk, arus migrasi, tingginya penduduk usia muda, dan tantangan dalam mempersiapkan penduduk usia muda.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu sinergitas banyak pihak, untuk mengatasi berbagai masalah yang ditimbulkan, sebagai dampaknya. Salah satu solusi ialah Sekolah Siaga Kependudukan yang akan memberikan edukasi kepada penduduk usia muda tentang berbagai macam masalah yang disebabkan ledakan penduduk.

“Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana yang didalamnya terdapat sebagai salah satu sumber dalam bembentukan generasi berencana,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Rembang H Abdul Hafidz meminta untuk setiap peserta perwakilan sekolah yang hadir ikut bersosialisasi SSK disekolah masing –masing. Pasalnya program tersebut merupakan program pemerintah pusat yang wajib dijalankan yang dapat diimplementasikan untuk mata pelajaran.

” Sejahtera itu kecukupan ekonomi, kesejahteraan, dan pendidikan. Hari ini, punya harapan besar anak – anak sejak dini sudah tau bagaimana mengatur, memelihara kehidupan. Jadi jangan sampai kita tidak mengikuti. Saya minta sekolah mengimplementasikan ini Dimata pelajaran yang ada. Jadi tidak perlu ada ekstra kulikuler. Tetapi mata pelajaran yang ada disitu bisa diimplementasikannya. Kepala dinas pendidikan saya minta dikawal, diawasi jangan sampai ada pelaksanaan yang maksimal sehingga benar- benar efektif dan dijalankan, sehingga menjadi ilmu yang bisa diamalkan,” tambahnya.

Selain para pelajar dari berbagai usia, dalam launching SSK di Kabupaten Rembang itu dihadiri sejumlah kepala dinas terkait, sejumlah pihak yang terkait.

Exit mobile version